BARU PEMBEBASAN LAHAN, SOAL GROUND BREAKING TERLALU DINI

Tubankab-Pemerintah pusat telah menentukan Tuban menjadi lokasi yang akan dijadikan tempat untuk membangun kilang minyak, karena dianggap mendukung swasembada di bidang bahan bakar.

Proyek yang akan dikerjakan oleh Pertamina bersama dengan perusahaan minyak asal Rusia Rosneft tersebut, sebelumnya akan melakukan ground breaking (peletakan batu pertama) Juli mendatang. Tetapi, nampaknya rencana tersebut belum bisa dipastikan.

Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein saat dikonfirmasi wartawan via telepon seluler, Jumat (26/05), tak menampik hal itu. Menurutnya, masih terlalu dini untuk peletakan batu pertama, sebab hingga saat ini pengerjaan masih berfokus pada pembebasan lahan.

“Bahkan, pemerintah pusat pun belum memberikan instruksi langsung terkait rencana 3 Juli tersebut,’’ imbuhnya.

Wabup mengatakan, pada 3 Juli mendatang hanya dipasang sebagai target untuk menyelesaikan proses pembebasan lahan secepat mungkin, sehingga proses konstruksi dapat segera terlaksana.

Dia menjelaskan, Kilang Minyak Tuban Pertamina Rosneft merupakan proyek strategis nasional. Proyek ini nantinya akan diintegrasikan dengan kilang TPPI (Trans Pasicif Petrochemical Indotama) yang lokasinya berdekatan.

“Untuk mendukung Kilang Pertamina-Rosneft, nantinya juga akan dibangun fasilitas penunjang, antara lain jetty, jalur pipa bawah laut, single point mooring, tangki penyimpanan minyak mentah atau tank farm, komplek utilitas serta perkantoran,’’ jelentrehnya.

Dia menegaskan, kilang minyak ini nantinya akan menempati areal sekitar 404 hektare, berlokasi di Desa Remen, Mentoso, Rawasan, Wadung dan Kaliuntu, Kecamatan Jenu. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus