Buka Workshop Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah, Ini Harapan Wabup
- 07 February 2022 15:45
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 648
Tubankab - Wakil Bupati Tuban H. Riyadi SH membuka secara simbolis Pembinaan Dinas dan Workshop Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah dalam Bidang Supervisi Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Negeri Kabupaten Tuban di SMPN 3 Tuban.
Dalam kesempatan tersebut, Wabup mengatakan, Kepala Sekolah merupakan pucuk pimpinan di satuan pendidikan yang memiliki peran penting dalam memanajemen seluruh komponen di sekolah. Kebijakan yang diambil sekolah di bawah komando Kepala Sekolah akan berdampak pada terwujudnya sekolah bermutu.
Untuk itu, Wabup sangat mengapresiasi pelaksanaan MKKS SMP Negeri se-Kabupaten Tuban. Hal tersebut merupakan wahana untuk penyegaran dan menambah wawasan, kompetensi bagi Kepala Sekolah agar budaya mutu dapat benar diwujudkan di sekolah. “Muaranya, pada peningkatan pendidikan di Kabaupaten Tuban termasuk peningkatan Indeks Pertumbuhan Manusia (IPM),” ucap Wabup.
Selain itu, Wabup juga menyoroti perihal literasi, yaitu masalah karya ilmiah di dunia pendidikan yang masih kurang. Menurutnya, untuk mendukung penelitian yang berkualitas, siswa membutuhkan dukungan sumber tertulis. Budaya meneliti merupakan wahana untuk melahirkan pemikiran brilian yang mengasah kecerdasan. Oleh sebab itu, masih kata Wabup, para guru diminta untuk terus membuat karya ilmiyah baru yang mendukung kemajuan literasi.
“Nantinya agar bisa menular kepada anak didik jadi melek literasi, membuat karya ilmiah juga seperti gurunya,” imbuhnya.
Wabup berharap, dengan MKKS dapat memunculkan inovasi baru untuk peningkatan kualitas belajar. Apalagi saat ini pembelajaran pasca-PPKM atau daring yang melahirkan budaya baru di kalangan anak-anak yang perlu diwaspadai. Hal positif yang didapatkan, seperti budaya pemanfaatan gawai sebagai sumber pembelajaran yang luas.
Dampak negatifnya, sebut Wabup, adalah penyalahgunaan penggunaan gawai, gaya potong rambut, budaya ngopi sambil cari wifi, kebebasan bergaul, gaya bicara, serta tingkat sopan santun siswa yang merupakan abrasi terhadap nilai luhur dan karakter bangsa.
Ketika sudah diperbolehkan pembelajaran tatap muka walaupun masih terbatas, Wabup menegaskan agar pendidik dapat kembali meluruskan apa yang dinilai bertolakbelakang dengan norma dan nilai luhur.
“Kalau dirasa ada yang berubah pada karakter peserta didik, sudah menjadi tugas sekolah harus kembali meluruskan agar sesuai aturan sekolah,” tutup Wabup.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban Joko Priyono di kesempatan sama mengungkapkan, perkembangan peradapan harus menjadi sarana untuk mengevaluasi bagaimana mekanisme sistem pembelajaran yang telah dilakukan selama ini. Untuk itu, harus ada adaptasi terkait mekanisme pembelajaran baru, seperti program “Merdeka Belajar” yang harus disambut dengan baik. “Mengolaborasikan antara teori dan implementasi skill yang saat ini harus dihadapi, mau tidak mau,” jelasnya.
Joko juga mengingatkan terkait dukungan Wabup mengenai Pencanangan Gelora Literasi beberapa waktu lalu, telah menjadi salah satu upaya pemantik siswa untuk berkreasi dan berinovasi. Lebih jauh, langkah tersebut akan bermuara pada peningkatan SDM yang IMP di Kabupaten Tuban. “Jika itu berjalan dengan baik, dapat mewujudkan SDM yang berkuaitatas,” ungkapnya.
Selain itu, peningkatan kualitas guru menjadi fokus dari Dinas Pendidikan. Menurutnya, ke depan harus ada kolaborasi antarsemua pihak. Melalui program yang tengah direncananakan, yaitu Rekompendik (Rembuk Komunitas Pemerhati Pendidikan), akan menjadi wadah bagi para pemangku kebijakan dan para pemerhati untuk berdiskusi terkait arah pendidikan Kabupaten Tuban ke depannya.
Menurutnya, munculnya banyak komunitas yang fokus terhadap masalah pendidikan menjadi hal yang sangat baik. “Dengan anggota baik dari internal maupun eksternal pemerintah, bisa berkolaborasi dan dapat menjadi kekuatan pendorong kualitas pembelajaran yang bermuara pada peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Tuban,” tutup Joko. (nurul jamilah/hei)