Foto : Bupati Tuban Fatchul Huda saat berikan sambutan pada acara Safari Ramadan di Senori.(dadang)

Bupati Gelar Safari Ramadan

Tubankab - Bupati Tuban, H. Fathul Huda beserta Wakil Bupati Tuban, Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si didampingi istri memulai Safari Ramadan 1439 H, di Desa Rayung, Kecamatan Senori, Selasa(22/05).

Hadir pula dalam kegiatan ini jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forkopimka dan masyarakat dari Kecamatan Senori dan Bangilan.

Pada Safari Ramadan tahun ini bupati menitikberatkan sambutannya pada hasil yang telah dicapai dari arahan yang disampaikannya pada pelaksanaan Safari Ramadan tahun lalu terutama dalam hal pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD). Bupati menyampaikan bahwa untuk tahun ini, ADD telah dicairkan 50 persen pada awal tahun, di mana di dalamnya terdapat alokasi Penghasilan Tetap (Siltap) bagi kepala desa dan perangkat desa, “Alhamdulillah Siltap kades dan perangkat tidak terlambat lagi, tidak sampai Mei baru gajian,” ujar bupati.

Sedangkan, untuk DD tahun 2018 juga telah dapat direalisasikan atau dicairkan untuk semua kecamatan se-Kabupaten Tuban sebesar 60 persen sesuai dengan aturan yang berlaku, begitupun dengan pembagian dana hibah yang sudah dapat dicairkan mulai awal tahun. “Dengan cair di awal tahun, diharapkan semuanya dapat dioptimalkan penggunaannya,” imbuhnya.

Pada kesempatan ini, bupati juga menjelaskan tentang masih dibutuhkannya data yang jelas secara matematis tentang kondisi kemiskinan di Kabupaten Tuban dan cara kongkrit penanganannya. Menurut Huda, jika menilik segala capaian yang ada, terutama dalam bidang pertanian dan peternakan yang unggul di Jawa Timur, meningkatnya PDRB dan penghasilan per kapita penduduk, serta jumlah pengangguran yang semakin berkurang, tidak diimbangi dengan data jumlah warga miskin yang tergolong masih tinggi. “Untuk mengurai hal tersebut, Pemkab Tuban akan membentuk Dewan Riset Daerah (DRD) yang berisi orang-orang yang profesional di bidangnya,” harap bupati dua periode tersebut.

Berbeda dengan data kemiskinan, menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS), angka tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemkab Tuban mencapai angka 76 persen atau masuk dalam kategori ‘Baik'. Namun hal ini menurut Bupati belumlah cukup. Ke depan harapannya akan dapat ditingkatkan lagi menjadi ‘sangat baik'. Untuk itu, kepada semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Tuban, bupati menginstruksikan untuk segera dapat merealisasikan terobosan atau inovasi yang telah dibuat.

Adapun beberapa inovasi unggulan yang disampaikan oleh orang nomor satu di Bumi Wali tersebut adalah Pelayanan Jauh Menjadi Dekat (Jadek). Inovasi dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tuban ini akan mendekatkan pelayanan kependudukan baik dalam pembuatan KTP, KK dan lainnya, yang bisa dibuat di desa tanpa harus datang langsung ke Kantor Dukcapil Tuban. Inovasi ini sudah berjalan di 17 desa di 7 kecamatan se-Kabupaten Tuban, dan oleh bupati diharapkan untuk tahun depan bisa terlayani minimal 75 persen dari jumlah 328 desa se-Kabupaten Tuban.

Inovasi lainnya yang disampaikan bupati adalah layanan aduan masyarakat dari Dinas Komunikasi dan Informatika yaitu “Taprose Temanku”. Melalui aplikasi ini masyarakat bisa mengadukan permasalahan, keluhan dan masukan kepada Pemkab Tuban serta akan direspon secara langsung oleh OPD. Selain melalui aplikasi, masyarakat juga dapat mengadu melalui SMS di nomor 1708. Salah satu hal yang bisa dilaporkan adalah jika masyarakat menemukan adanya jalan baik yang berlubang di mana merupakan wewenang Pemkab Tuban, maka akan segera diupayakan perbaikan minimal 1x24 jam oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

Selain itu bagi masyarakat Tuban yang sakit dan membutuhkan rawat jalan, RSUD Dr, R. Koesma Tuban memiliki Inovasi ‘Si Palin Ceria' (Sistem Informasi Pendaftaran Rawat Jalan Online, Cepat, Ringkas dan Akurat). Melalui aplikasi ini pendaftaran rawat jalan dapat dilakukan dari mana saja cukup melalui aplikasi di telepon seluler dan bisa memilih dokter serta hari pengobatan, sehingga masyarakat tidak lagi harus antre. Selain ketiga inovasi tersebut masih ada inovasi lainnya yang akan dijalankan dan dioptimalkan.

Selain itu, menyikapi merebaknya faham radikalisme berujung pada terorisme, bupati meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan akan berkembangnya paham radikalisme yang cenderung menuju ke arah terorisme di sekitar mereka, adanya embrio radikalisme harus diatasi sedini mungkin.

Wujud kewaspadaan masyarakat, di antaranya dengan melaporkan jika ada orang yang mencurigakan dan tidak mengundang kiai/ustaz yang suka menyalahkan dan mangkafirkan ajaran lainnya. “Syukur jika ada Siskamling lagi, bagaimanapun juga jumlah personil keamanan masih terbatas, masyarakat harus ikut proaktif menjaga lingkungan sekitar,”  pinta bupati.

Sebagai informasi dalam Safari Ramadan ini diberikan berbagai bantuan dan penghargaan, seperti bantuan alat dan mesin pertanian, bantuan alat perikanan, bantuan ternak, bantuan anak dan ibu hamil kurang gizi, bantuan bagi yatim, beasiswa tidak mampu, KISDA, sembako serta penghargaan KB Lestari 10 dan 15 tahun. Acara ditutup dengan tausiyah, buka puasa bersama dan salat Maghrib berjemaah.

Setelah di Desa Rayung, Kecamatan Senori, Safari Ramadan dijadwalkan dilaksanakan di Desa Mojomalang, Kecamatan Parengan, Agrowisata Desa Glagahsari, Kecamatan Soko, Sendang Asmoro Desa Ngino, Kecamatan Semanding, Desa Kedungsoko, Kecamatan Plumpang, Desa Wotsogo, Kecamatan Jatirogo, Desa Mander, Kecamatan Tambakboyo, Sendang Kalangan Desa Montongsekar, Kecamatan Montong, Wisata Jatiwangi Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak dan Agropolitan Belimbing Desa Tasikmadu, Kecamatan Palang. Penempatan lokasi Safari Ramadan tahun ini, 50 persennya dilaksanakan di tempat wisata, dengan harapan agar tempat wisata dimaksud lebih dikenal masyarakat luas. (dadang setiawan/hei)

Sumber : Media Center

comments powered by Disqus