Bupati Tuban Ajak Masyarakat Rawat Kerukunan
- 03 November 2020 22:03
- Heri S
- Umum,
- 539
Tubankab - Bupati Tuban, H. Fathul Huda mengajak masyarakatnya untuk senantiasa merawat kerukunan dan hubungan harmonis. Kerukunan antarmasyarakat terjaga mendapat penilaian tinggi yang ditunjukkan dengan Indeks Kerukunan Umat Beragama di Kabupaten Tuban yang mencapai poin 80, lebih tinggi dari standar nasional.
Hal tersebut disampaikannya usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan Kantor MWC Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Semanding di Desa Prunggahan Wetan, Kecamatan Semanding, Tuban, Selasa (03/11).
Kondisi masyarakat yang harmonis, lanjut Bupati Huda, menjadi modal penting pembangunan di Kabupaten Tuban. Pembangunan tersebut berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lahiriah maupun batiniah.
“Pembangunan perlu dilakukan berimbang antara infrastruktur dan suprastruktur,” ungkapnya.
Pembangunan di Kabupaten Tuban, sambung bupati, perlu melibatkan semua lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat, pemerintah desa hingga Pemkab Tuban. Lebih lanjut, pembangunan dengan melibatkan lintas sektor diharapkan membawa output.
"Salah satunya memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan optimal," jelasnya.
Pemkab Tuban, ujar Huda, selalu bersedia mendengarkan kritik dan aspirasi masyarakat guna meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat dan kemajuan Kabupaten Tuban.
Bupati Tuban juga menyampaikan bahwa, pembangunan Kantor MWC NU Semanding memegang peran penting untuk menentukan arah perjuangan NU. Diharapkan pembangunan ini mampu memberikan manfaat tidak hanya bagi NU, tetapi juga bagi warga Desa Prunggahan Wetan, Semanding, bahkan seluruh warga Kabupaten Tuban.
Bupati dua periode ini berpesan agar warga Nahdliyin terus mengamalkan nilai-nilai yang diajarkan ulama NU. Selain itu, mendakwahkan Islam secara lemah lembut, dari hati ke hati, tanpa ada kekerasan.
Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Desa Prunggahan Wetan, Hari Winarko saat dikonfirmasi mengatakan, kalau lahan yang digunakan untuk pembangunan merupakan lahan kosong dan terbengkalai, serta konon adalah lahan Kerajaan Warunggahan yang digunakan untuk lokasi latihan prajurit.
Selanjutnya, ketika Islam mulai masuk ke Kabupaten Tuban, lokasi tersebut digunakan salah satu murid Ibrahim Asmara Qondi bernama Sastrosowo atau dikenal Mbah Santri untuk berdakwah dan melatih santri beladiri.
"Ini dibuktikan dengan ditemukannya petilasan atau makam dari Mbah Santri. Ke depannya akan dibangun cungkup untuk mengenang dan menghormati perjuangan Mbah Santri," tandasnya.
Pemanfaatan lahan tersebut juga untuk meningkatkan nilai fungsi guna lahan agar tidak habis tergerus aliran air sungai, serta menghilangkan kesan angker. Pemerintah Desa Prunggahan Wetan juga berencana akan membangun jalan di sekitar lahan untuk memudahkan akses menuju lokasi.
"Ke depannya tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk Gedung MWC NU, tetapi juga kegiatan warga lainnya," ujarnya.
Tampak hadir pada kegiatan tersebut, jajaran pengurus PCNU Tuban beserta badan otonomnya, Camat dan Forkopimka Semanding, dan perangkat desa setempat. (m agus h/hei)
Sumber : Media Center