Foto : Acara SAPA UMKM di rest area Abirama. (dadang)

SAPA UMKM Sukses Digelar : Branding dan Story Telling Jadi Jurus UMKM Tuban Naik Kelas

Tubankab -  Semangat dan antusiasme pelaku usaha mikro kembali terasa di Tuban usai suksesnya acara SAPA UMKM bertajuk "UMKM Naik Kelas Lewat Branding dan Story Telling" yang digelar Sabtu, 12 Juli 2025 di Rest Area Tuban Abirama. 

Kegiatan ini menjadi angin segar bagi pelaku UMKM dan praktisi ekonomi kreatif yang haus akan ruang belajar yang aplikatif dan relevan dengan tantangan pemasaran masa kini.

Saat dikonfirmasi, Selasa (15/07), panitia acara SAPA UMKM, Tika, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar talk show biasa. “SAPA UMKM adalah singkatan dari Sambung Asa, Perkuat Aksi untuk UMKM. Ini program berseri yang kami gagas untuk memberikan ruang edukasi dan jejaring bagi pelaku UMKM secara rutin,” ujarnya. 

Menurutnya, banyak pelaku usaha yang membutuhkan platform untuk berbagi pengalaman, praktik baik, dan inspirasi langsung dari narasumber berpengalaman.

Mengangkat tema branding dan story telling, acara ini menyasar strategi pemasaran berbasis cerita yang dinilai efektif membangun koneksi emosional dengan konsumen. “Kami memilih tema ini karena branding dan story telling bisa membuat produk UMKM lebih membumi dan mudah diingat. Bukan cuma jualan, tapi menyampaikan nilai,” tambah Tika.

Acara yang didukung penuh oleh Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Diskopumdag) Kabupaten Tuban ini mendapat apresiasi tinggi dari peserta. Kepala Diskopumdag, Drs. Agus Wijaya, M.A.P., turut memberikan dukungan dengan memfasilitasi tempat penyelenggaraan di Tuban Abirama, menyediakan sertifikat dinas, hingga konsumsi peserta. “Pak Agus mewakili Pemkab Tuban menyambut ide ini dengan sangat terbuka. Kami bersyukur beliau mendukung penuh acara ini sejak awal,” kata Tika.

Sebagai pembicara utama, Firman Subekti, Co-Founder TANNA Cafe, memaparkan pentingnya pemasaran digital yang tidak melulu soal iklan. “Pemasaran itu bukan sekadar promosi, tapi bagaimana kita menciptakan pengaruh, membangun budaya, dan memahami data,” ujar Firman dalam sesinya. Ia juga menekankan bahwa “pemasaran adalah proses menciptakan, menyampaikan, dan menukar nilai kepada pelanggan dan masyarakat secara luas".

Acara ini tidak hanya dipenuhi teori, tetapi juga praktik yang langsung bisa diterapkan. Para peserta diajak untuk menulis cerita tentang produk mereka masing-masing, lalu mempresentasikannya di depan forum. Mereka mendapatkan masukan langsung dari narasumber dan sesama peserta. “Yang paling seru itu saat peserta menyampaikan narasi produknya. Ada yang malu-malu, ada juga yang sudah pede banget. Tapi semuanya semangat, dan itu yang bikin kami yakin acara ini punya dampak nyata,” cerita Tika sambil tersenyum.

Meski hanya memiliki waktu persiapan kurang dari dua minggu, tim SAPA UMKM berhasil menyulap keterbatasan menjadi kekuatan. “Tantangan terbesarnya adalah bagaimana membuat acara ini beda dari pelatihan-pelatihan yang sudah ada sebelumnya. Kami ingin benar-benar menghadirkan ilmu dagang, bukan cuma seminar biasa,” tegas Tika. Strategi yang dilakukan adalah publikasi masif dan mengaktifkan jejaring UMKM yang sudah terbentuk sebelumnya.

Tercatat, sebanyak 20 peserta mengikuti kegiatan ini dengan antusias, bahkan bersedia membayar kontribusi untuk bisa terlibat. “Kami senang karena ternyata masih banyak pelaku UMKM yang bersedia belajar, bahkan membayar, demi mendapat ilmu dan koneksi yang bermakna,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Tika memastikan bahwa SAPA UMKM tidak berhenti di acara ini saja. “InsyaAllah, ini akan berlanjut sebagai program berseri. Bahkan setelah acara, kami sudah bentuk grup jejaring supaya komunikasi antarpeserta tetap terjaga,” jelasnya.

Harapan besar juga disampaikan oleh tim Rumah Solusi Tuban. Mereka ingin UMKM di Tuban mampu tumbuh bukan hanya sebagai pelaku ekonomi, tetapi juga sebagai penggerak perubahan sosial. “Semoga ilmu dan inspirasi dari acara ini benar-benar diterapkan. Kami ingin UMKM Tuban menjadi kekuatan ekonomi lokal yang mampu membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutup Tika penuh harap. (dadang bs/hei)

comments powered by Disqus