Desa Wanglu Kulon Jadi Percontohan “Desa Iman” di Kecamatan Senori
- 16 July 2025 15:21
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 55
Tubankab – Komitmen bersama untuk meningkatkan cakupan imunisasi anak di Kabupaten Tuban terus ditunjukkan berbagai pihak. Salah satunya melalui peluncuran program “Desa Iman” atau Desa Imunisasi Mantap di Desa Wanglu Kulon, Kecamatan Senori, Selasa (15/07).
Program ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban Nomor 440/22/414.102.3/205, yang mendorong setiap kecamatan membentuk minimal satu Desa Iman sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat dalam mengejar cakupan imunisasi bayi dan baduta secara lengkap.
Launching Desa Iman dilakukan dengan dukungan penuh lintas sektor, termasuk Pemerintah Kecamatan dan Forkopimka Senori Pemerintah Desa, TP PKK, KUA, Organisasi keagamaan (MWC NU, Muslimat, Fatayat, Anshor, MUI), Korwildik, PLKB, Babinsa, Bhabinkamtibmas, hingga tokoh pendidikan dan masyarakat.
Kepala Puskesmas Senori, dr. Fitria Wahyuningtyas, yang juga seorang dokter ahli madya, Rabu (16/07) menegaskan bahwa keberadaan Desa Iman sangat penting dalam memperkuat sistem imunisasi berbasis komunitas. “Melalui gerakan ini, semua pihak terlibat langsung mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan dan evaluasi imunisasi. Ini bukan hanya tentang kesehatan, tapi juga soal kolaborasi,” ujarnya.
Setiap posyandu dilengkapi dengan alat bantu pemantauan ‘My Village My Home’, yang memungkinkan warga dan kader ikut aktif memantau sasaran imunisasi di wilayahnya. Tak hanya saat jadwal imunisasi berlangsung, tim Desa Iman juga bergerak sebelum hari pelaksanaan kegiatan untuk memobilisasi sasaran dan setelahnya untuk melakukan sweeping bagi anak-anak yang belum hadir imunisasi.
Menurut dr. Fitria, Camat Senori, Kisdarto, SH, menyambut antusias gagasan ini. Bahkan sejak menerima surat edaran dari Setda, pihak kecamatan langsung menggelar dua kali rapat koordinasi yang melibatkan seluruh unsur terkait. Hasilnya, Desa Wanglu Kulon dipilih sebagai desa percontohan, lengkap dengan dukungan pengajuan proposal anggaran ke Pertamina sebagai mitra potensial.
“Respons cepat dari pihak kecamatan sangat kami apresiasi. Desa Wanglu Kulon juga menyambut baik program ini dan siap menjalankannya secara maksimal,” ungkap dr. Fitria.
Lebih lanjut, tim lintas sektor juga diberikan pembekalan berupa materi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) mengenai manfaat imunisasi, kontraindikasi, jadwal imunisasi, hingga alat pelacakan yang bisa digunakan. Hal ini penting untuk membekali mereka dalam melawan hoaks imunisasi yang masih sering beredar.
Untuk menjaga semangat tim dan memperkuat koordinasi, dibentuk pula grup WhatsApp lintas unsur. Bahkan, akan ada agenda “wisuda imunisasi” sebagai bentuk apresiasi kepada bayi dan balita yang telah lengkap mendapatkan imunisasi dasar dan lanjutan.
“Saya berharap Desa Iman Wanglu Kulon bisa konsisten menjaga semangat ini, terus menggerakkan sasaran imunisasi, dan menyebarluaskan edukasi yang benar di tengah masyarakat,” pungkas dr. Fitria.
Dengan semangat kolaboratif dan gerakan nyata di tingkat desa, Desa Iman bukan sekadar program, tetapi cerminan komitmen bersama untuk melindungi generasi masa depan dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. (dadang bs/hei)