DKP2P Kabupaten Tuban Sabet Dua Penghargaan dari Pemprov Jatim, Apa Saja ?
- 02 December 2025 17:45
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 13
Tubankab – Pemkab Tuban kembali mengukir prestasi di tingkat Provinsi Jawa Timur. Kali ini Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban berhasil meraih dua penghargaan. Pertama, Peringkat II sebagai Kabupaten Dengan Kinerja Pengobatan PMK Terbaik Tingkat Provinsi Jawa Timur. Kedua, Juara II kategori Lomba Video/Film Pendek Program Pengendalian Penyakit PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) di Jawa Timur tahun 2025.
Penghargaan tersebut diserahkan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, A.KS., M.AP., kepada Kepala DKP2P Kabupaten Tuban, Eko Julianto, S.STP., MM., Selasa (02/12). Penyerahan penghargaan turut dihadiri Direktur Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, serta Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Penyerahan penghargaan menjadi rangkaian kegiatan Evaluasi Akhir Kinerja Pengendalian PMK Provinsi Jawa Timur yang berlangsung pada 2–3 Desember 2025 di Hotel Morazen, Surabaya.
Sekdaprov Jatim selaku Ketua Satgas PMK Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono menyampaikan apresiasi kepada daerah yang telah menunjukkan kinerja optimal dalam pengendalian PMK. Upaya yang konsisten seperti ini harus terus diperkuat agar Jawa Timur semakin tangguh dalam mengendalikan penyakit hewan. “Penghargaan ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam melakukan pengobatan, pencegahan, dan memastikan hewan ternak tetap sehat.,” ujarnya.
Adhy Karyono mengatakan pengendalian PMK harus dilakukan secara efektif dan terukur. Langkah ini harus dijalankan dengan berbagai pendekatan berbasis. Mulai dari edukasi, monitoring intensif, dan respons cepat terhadap kasus. Ikhtiar yang ditempuh pemerintah daerah menegaskan betapa pentingnya perannya dalam mendukung ketahanan pangan dan kesehatan hewan di tingkat provinsi.
Sementara itu, Kepala DKP2P Kabupaten Tuban, Eko Julianto mengungkapkan prestasi ini merupakan hasil kerja kolektif antara peternak, petugas lapangan, dan pemerintah daerah. “Mas Bupati Tuban memberikan apresiasi atas kolaborasi dan sinergi dalam upaya pengendalian PMK di Kabupaten Tuban,” tuturnya.
Eko Julianto menerangkan PMK menjadi salah satu fokus Pemkab Tuban dalam upaya mewujudkan kesehatan ternak. Wilayah Kabupaten Tuban di perbatasan menjadikan lalu lintas ternak sangat rentan terjadi kasus PMK. Kondisi tersebut menjadikan DKP2P Tuban bersama stakeholder terkait melakukan menetapkan langkah antisipatif. Di antaranya, menjalankan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) pencegahan PMK secara masif, melakukan vaksinasi, monitoring, dan pengobatan.
Mantan Camat Semanding ini menjelaskan salah satu kendala vaksinasi adalah masih adanya penolakan dari masyarakat peternak karena ternak mereka divaksin secara berulang. Sebagai langkah edukasi, DKP2P Tuban membuat video/film pendek untuk memberikan gambaran manfaat vaksinasi PMK bagi ternak. Harapannya, masyarakat ternak semakin sadar akan pentingnya vaksinasi bagi ternak mereka.
“Prestasi ini, diharapkan dapat menjadi penyemangat bagi seluruh petugas di lapangan untuk terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan, serta kewaspadaan terhadap penyakit ternak lainnya demi menjaga ketahanan pangan hewani di Kabupaten Tuban,” harapnya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan DKP2P Tuban, Dr. drh. Pipin Diah Larasati menyebutkan total pengobatan penyakit hewan tahun 2025 sebesar 62.122 ekor (sapi, kambing, domba). Selain itu, total vaksinasi dari tahun 2022 (awal wabah) hingga 2025 mencapai 319.795 dosis tdd vaksin 1, vaksin 2 dan booster (ulangan). “Vaksinasi bersumber dari dana APBN dan APBD Provinsi Jatim, sedangkan APBD Tuban digunakan untuk men-support alat-alat dan obat penunjang,” jelasnya.
Pipin Diah menambahkan vaksinasi PMK akan terus dilaksanakan sesuai roadmap pengendalian hingga 2030. Vaksinasi dilakukan ulangan 1 bulan dari vaksinasi pertama dan diulang 6 bulan berikutnya, begitu seterusnya. Tujuannya, agar ternak sehat dan bebas PMK sehingga produktivitas dan reproduksi ternak berjalan dengan baik. Juga menjaga harga jual hewan ternak tetap tinggi dan peternak sejahtera. (m agus h/hei)










