Gelar Pelatihan Membatik, TP PKK Tuban Ajak Difabel dan IRT Berdaya
- 11 June 2024 21:11
- Heri S
- Umum,
- 406
Tubankab - Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Tuban menggelar pelatihan membatik, di ruang pertemuan Gedung PKK Kompleks Pendapa Krida Manunggal Tuban, Selasa (11/06).
Menggandeng salah satu pengrajin batik ternama, yaitu Sekar Tanjung Jenu, kegiatan tersebut melibatkan para ibu rumah tangga (IRT) dari TP PKK masing-masing kecamatan, juga para difabel.
Fira Fitria, salah seorang Pegiat Disabilitas Nasional (PPN) asal Kabupaten Tuban mengapresiasi acara tersebut. Ia bersama kaum difabel berharap, kegiatan ini menjadi awal yang baik menuju Tuban yang lebih inklusif.
Fira berharap, ke depan akan semakin banyak pelatihan untuk kaum difabel yang lebih variatif, inovatif, dan kreatif, disesuaikan dengan kemampuan dari teman difabel. Hal ini penting, sebab diharapkan dari pelatihan tersebut, dapat membantu mengangkat perekonomian mereka.
“Harus mengikuti perkembangan zaman. Karena kami ada juga yang kepala keluarga. Jadi harapannya bisa meringankan perekonomian keluarga,” ungkapnya.
Fira meyakinkan, kebutuhan difabel dan non-difabel tidak ada bedanya. Namun, kebutuhan difabel memerlukan biaya lebih. Untuk itu, diharapkan dengan pelatihan ini, difabel dapat berkarya, dan mencari nafkah dari hasil pelatihan yang diikuti.
Fira juga menunggu kolaborasi lain dari semua pihak terutama Pemkab Tuban, untuk menuju Tuban lebih inklusif. “Untuk Pemkab, mari berkolaborasi bersama,” sebut Fira.
Sementara itu, Ketua TP PKK Tuban Hart Novembria Agung mengatakan, pelibatan teman difabel baru pertama kali dilakukan. Selanjutnya, akan menjadi acuan untuk bisa melibatkan difabel dalam setiap program pemberdayaan di TP PKK Kabupaten Tuban.
Novi sapaan akrabnya menyebutkan, jika kaum difabel tidak hanya sebagai individu, namun tak sedikit juga mereka sebagai kepala rumah tangga. Diharapkan, kontribusi PKK dapat memberikan manfaat untuk mereka dan keluarga. “Kontribusi PKK melalui pelatihan ini diharapkan bisa memberi income tambahan,” sebut Novi.
Pelibatan ibu rumah tangga juga sebagai salah satu fungsi dari TP PKK, yaitu mengajak untuk berdaya, dan mandiri. Sesuai dengan visi misi Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky bahwa ekonomi bergerak dari tingkat rumah tangga. “Jadi, ekonomi bergerak di tingkat rumah tangga sesuai amanah Mas Bupati bisa tercapai,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Ketua Pokja Dua Bidang Pendidikan dan Peningkatan Ekonomi Keluarga TP PKK Tuban Aulia Hany Mustikasari menambahkan, alasan memilih kegiatan pelatihan batik untuk ibu rumah tangga dan teman difabel adalah untuk menggali potensi besar dari batik Tuban. Menurutnya, batik Tuban adalah identitas yang harus selalu dijaga dan dikembangkan. “Selain menjaga kearifan lokal, juga memaksimalkan kearifan lokal dengan pelatihan batik ini,” ucap Hany.
Keikutsertaan kaum difabel sebagai peserta, juga bukti dari penerima program pemberdayaan TP PKK Tuban yang tidak tebang pilih. “Karena kami sepakat dengan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky bahwa tidak tebang pilih dalam memberdayakan dan meningkatkan kapasitas SDM Kabupaten Tuban,” tegasnya.
Diharapkan, usai pelatihan tersebut para peserta dapat menjadi tutor untuk lingkungan mereka. Hal ini selaras dengan program TP PKK Provinsi yaitu Rumah Dilan atau Rumah Pendidikan dan Keterampilan.
"Jadi teman-teman ini bisa memaksimalkan potensi mereka dan bisa berdaya di lingkungan masing-masing," pungkasnya.
Dalam acara tersebut, seluruh peserta membatik kain yang telah digambar pola. Mereka mengikuti mulai dari proses awal, yaitu menambah pola, memberi lilin, hingga proses mewarnai. Karya dari semua peserta dinilai, dan akan mendapatkan hadiah. (nurul jamilah/hei)