Hadapi Krisis, Begini Instruksi Mentan RI
- 12 May 2020 20:46
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 542
Tubankab - Membahas Percepatan Tanam Guna Mendukung Ketahanan Pangan Nasional, Menteri Pertanian RI, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.H., menggelar video conference (Vicon) bersama sejumlah Gubernur dan Bupati/Walikota se-Indonesia, salah satunya adalah Bupati Tuban, H. Fathul Huda yang didampingi Dandim 0811/Tuban, Selasa (12/05).
Bertempat di area persawahan Desa Sugiharjo, Tuban, kegiatan ini juga diikuti Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP), Kabag UPKP Setda Tuban dan Camat Tuban.
Dalam arahannya, Mentan RI menyampaikan Covid-19 berdampak pada berbagai sektor kehidupan, termasuk sektor pertanian dan ketahanan pangan. Karenanya, diperlukan langkah konkrit dan antisipatif dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional.
“Persiapan ketahanan pangan menjadi salah satu solusi penanganan pandemi Covid-19,” ungkapnya.
Berdasarkan laporan BMKG, Syahrul Yasin, Negara Indonesia akan mengalami musim kemarau panjang yang berbeda dari tahun sebelumnya. Selain itu, organisasi pangan dunia (FAO) memaparkan akan terjadi krisis pangan global.
Menyikapi hal tersebut, Mentan RI mengajak gubernur, bupati/walikota, instansi terkait, bersama petani untuk bahu membahu dan bergotong royong ketahanan pangan. Mentan RI menginstruksikan sejumlah langkah yang dapat dilakukan.
Pertama, melakukan penanaman lebih cepat di bulan Mei dan Juni. Jika sudah panen segera tanami kembali untuk mengejar musim hujan yang masih ada.
Kedua, percepatan penyaluran sarana dan prasarana untuk menunjang penanaman, meliputi alat pertanian, pupuk maupun obat lain yang diperlukan. Ketiga memastikan ketersediaan luas tanam dan prediksi hasil panen.
Selain itu, perlu diperhitungkan jenis tanaman, pengaturan air dan kemungkinan gagal panen. Keempat, optimalisasi alat teknologi pangan untuk mendorong peningkatan jumlah panen dan kualitasnya.
Sementara itu, Bupati Tuban, H. Fathul Huda melaporkan pada masa pandemi Covid-19 produksi pertanian di Kabupaten Tuban tidak mengalami penurunan. Pada April ini hasil panen mencapai 108.704 ton setara beras 68.435 ton atau surplus 81.22 persen.
“Diprediksi hingga akhir 2020 akan surplus hingga 60,49 persen,” ungkapnya. Adapun luas tanam pada 2020 mencapai 120 hektare.
Sedangkan ketersedian komoditas jagung pada 2020 mencapai 482.480 ton. Luas tanam areal jagung seluas 107.527 hektare. Tidak hanya itu, saat ini Kabupaten Tuban juga tengah mengembangkan benih jagung berbasis korporasi petani.
“Ini menjadi capaian yang membanggakan. Sehingga benih jagung tidak lagi impor, bahkan diharapkan dapat diekspor,” pungkasnya. (m agus h/hei)
Sumber : Media Center