JATIM SABET 21 PIALA ADIPURA DAN KALPATARU

Tubankab - Pemprov Jawa Timur menggelar Hari Lingkungan Hidup se dunia 2016 di Taman Chandra Wilwatikta, Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Kamis (28/07). Dalam acara tersebut sebanyak 21 piala Adipura yang berhasil diraih Pemprov Jatim pada puncak Hari Lingkungan Hidup se dunia 22 Juli silam, turut dipamerkan.

Selain Adipura, Provinsi Jatim juga menerima piala Kalpataru yang diterima oleh Gamal Albindsaid dari Kota Malang. Gubernur Jatim Soekarwo juga meraih penghargaan Nirwasita Tantra Award, penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup. Selain itu, Piala Nirwasita Tantra juga diraih oleh Kota Surabaya (2 piala) dan Kabupaten Lumajang (1 piala).

Dalam sambutannya, Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo, meminta Hari Lingkungan Hidup tak hanya diperingati sebagai upacara peringatan biasa. Melainkan harus dijadikan momentum bagi masyarakat dalam menjaga lingkungan bagi anak cucu ke depan. Menurutnya, peringatan ini bukan hanya memperingati pohon atau alam, tapi menciptakan udara bersih, air yang bersih dan lingkungan yang nyaman.

“Mari kita canangkan suistanable development agar pembangunan kita berkelanjutan, karena pembangunan lingkungan yang baik akan menciptakan pembangunan manusia yang akan menghasilkan generasi penerus yang luar biasa. Mari kita wariskan ke anak cucu kita udara yang bersih, sejuk, air yang bersih dan ikan yang segar,” ajak Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim ini.

Pakde Karwo menyatakan, penghargaan yang diterima Provinsi Jatim merupakan hasil dari partisipasi masyarakat yang membawa perubahan dan kemajuan di Jatim. “Kami tidak memaksakan pikiran kami kepada masyarakat, tapi masyarakat kita ajak bicara dan ikut dilibatkan dalam pengambilan kebijakan. Aspirasi masyarakat selalu kami perhatikan dan dikawal, termasuk persoalan lingkungan hidup,” ucapnya.

Ia menyebutkan, upaya Pemprov Jatim dalam menjaga lingkungan seperti, menghidupkan kembali kearifan lokal untuk menjaga lingkungan hidup di lokasi-lokasi yang memiliki nilai historis, seperti mencanangkan Gerakan Desa Pelindung Sumber Daya Alam dan Pengukuhan Penyuluh Konservasi Kawasan Perdesaan di kawasan pegunungan Argopuro bersama Kenduri Agung Pengabdi Lingkungan (Kapal) Jatim, lalu menggandeng LSM untuk pengawasan terhadap mata air.

Selama ini, Pemprov Jatim juga telah mengembangkan beberapa program untuk mengembalikan fungsi lingkungan hutan, antara lain program Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, pembuatan Demplot menuju Provinsi Hijau di lima desa, serta Demplot Pelestarian Sumber Mata Air dengan vegetasi di empat desa. Selain itu, Pemprov Jatim juga telah menetapkan suaka kawasan ikan kali Surabaya di wilayah Wringinanom dan sekitarnya. Tujuannya, untuk mendukung kehidupan ikan sehingga mampu berkembang biak dengan baik, serta sebagai sarana edukasi dan peningkatan ekonomi masyarakat sekitarnya.

Sementara itu, Bupati Tuban, H. Fatchul Huda, yang turut hadir dalam acara tersebut mengungkapkan bahwa Penghargaan Piala Adipura Kirana yang diterima Pemkab Tuban memiliki indikator penilaian, yaitu dalam hal kebersihan dan keteduhan kota untuk menjaga kondisi fisik lingkungan. Juga dalam hal pengelolaan lingkungan (nonfisik) yang meliputi institusi, manajemen dan daya tanggap pemerintah.

Piala Adipura Kirana, lanjutnya, adalah penghargaan yang diberikan kepada kota/ kabupaten yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi melalui trade, tourism, and investment berbasis pengelolaan lingkungan hidup (attractive city). Bupati menambahkan, penghargaan tersebut merupakan milik seluruh masyarakat Kabupaten Tuban.

“Semua ini tidak dapat tercapai tanpa kerja keras dan dukungan masyarakat dalam memelihara lingkungan, menjaga kebersihan dan menjaga keindahan kota. Ini juga berkat kerja keras SKPD terkait yang telah berupaya untuk berbenah, mempercantik dan memperindah kota Tuban,” ungkapnya.

Masih kata orang nomor satu di Kabupaten Tuban ini, tanpa adanya dukungan dari masyarakat dengan selalu melakukan penghijauan di lingkungannya, menjaga kebersihan, menjaga fasilitas umum, penghargaan bergengsi tersebut tidak mungkin dapat diraih.

“Oleh karena itu, saya mengucap syukur, terima kasih dan apresiasi tinggi kepada seluruh masyarakat Tuban atas diraihnya penghargaan Adipura Kirana ini. Tentunya partisipasi masyarakat juga terus ditingkatkan. Gotong royong masyarakat dalam menghijaukan dan melestarikan lingkungan harus terus diupayakan,” pungkasnya. (ddg/hei)

comments powered by Disqus