Jelang SE 2026, BPS Tuban Gelar Sosialisasi dan Koordinasi Bersama Pemkab dan Stakeholder
- 12 December 2025 20:49
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 18
Tubankab- Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tuban menggelar sosialisasi dan koordinasi menjelang pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026, di ruang rapat Dandang Wacono Setda Tuban, Jumat (12/12).
Tampak hadir dalam giat tersebut Sekda Tuban, kepala OPD, pimpinan perusahaan, dan beberapa stakeholder terkait.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Budi Wiyana dalam arahannya menekankan pentingnya dukungan seluruh pihak dalam menyukseskan SE 2026 ini.
Sekda menyebut, data yang dikumpulkan dari hasil SE 2026 ini akan menjadi dasar penting bagi Pemkab Tuban dalam merumuskan kebijakan serta membaca kondisi perekonomian masyarakat.
Pemkab juga berharap kepada seluruh OPD, mulai dari Disnakerin, Diskominfo SP, DKP2P, Disbudporapar, Diskopumdag, Bapperida, hingga industri swasta maupun BUMN dapat memberikan data yang benar kepada petugas.
"Kerahasiaan data kami jamin, sebab seluruh petugas juga akan menandatangani pakta integritas,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BPS Tuban, Andhie Surya Mustari mengungkapkan, untuk mendukung kegiatan tersebut, BPS memperkirakan akan membutuhkan sekitar 1.000 tenaga lapangan, menyesuaikan dengan ketebalan dan jumlah kuisioner yang saat ini masih dalam tahap finalisasi metodologi.
"Semakin rinci data yang diperlukan, jumlah petugas pun diperkirakan akan semakin banyak. BPS Tuban juga berencana menargetkan pendataan terhadap 120 ribu unit usaha pada masa pelaksanaan SE yang berlangsung Mei-Juli 2026 itu.
"Persiapan sudah mendekati target, bentuk dukungan dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga menyatakan siap mendukung kelancaran SE2026 ini," akunya.
Selain itu, timpal Andhie, pelaku usaha dan industri juga menyatakan siap membantu, termasuk perihal koordinasi perizinan di perusahaan.
“Harapannya, seluruh pihak juga bisa turut mensosialisasikan Sensus Ekonomi 2026 kepada masyarakat agar pemahaman mengenai pentingnya pendataan ini semakin luas,” ujarnya.
Andhie menegaskan, bahwa hasil sensus akan menjadi pijakan pemerintah dalam menyusun kebijakan ekonomi, baik untuk pembangunan di Kabupaten Tuban maupun skala nasional. Pendataan ini mencakup berbagai sektor, mulai dari jasa usaha, jasa produksi, konstruksi, pertambangan, hingga industri, sesuai kebutuhan kementerian terkait.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa seluruh informasi yang dikumpulkan bersifat rahasia, tidak digunakan untuk kepentingan perpajakan, dan hanya dipakai untuk penyusunan kebijakan pembangunan ekonomi.
"Kami ingin menegaskan bahwa SE 2026 bukan untuk keperluan perpajakan. Ini murni untuk memperoleh gambaran utuh kondisi usaha dan perekonomian daerah,” jelasnya
Sebagai informasi, hasil Sensus Ekonomi 2016 di Kabupaten Tuban menunjukkan bahwa sektor perdagangan mendominasi struktur usaha dengan kontribusi 50,41 persen, disusul sektor akomodasi serta makan dan minum sebesar 18,81 persen, dan industri sebesar 11,58 persen. Adapun sektor dengan kontribusi paling kecil adalah jasa keuangan dan asuransi yang hanya mencapai 0,40 persen. (chusnul huda/hei)










