KEMBANGKAN BUKIT GLODAKAN, PEMKAB DAN PERHUTANI JALIN KERJASAMA

Tubankab - Pemkab Tuban akan segera melaksanakan Memorandum of Understanding atau nota kesepahaman dengan Perhutani Tuban terkait pengembangan pariwisata dan fasilitas olahraga di Bukit Glodakan, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban.

Zainal Maftuhien, Kabid Olahraga Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tuban saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (24/01) menyampaikan, maksud dan tujuan nota kesepahaman ini adalah sebagai pedoman bagi para pihak dalam melaksanakan kerjasama perlindungan, konservasi sumber daya hutan, promosi pengembangan wisata, pemanfaatan jasa lingkungan, pembangunan sistem informasi sarana dan prasarana pendukung kepariwisataan dan jasa lainnya, serta pemberdayaan masyarakat.

“Atas dasar persamaan pandangan dalam pengembangan pariwisata andalan Kabupaten Tuban, maka para pihak sepakat memiliki program bersama,’’ ujar Zainal Maftuhien.

Mantan Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Tuban ini berharap, pasca dilakukan MoU ini segera terbentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Desa Trantang dan Wolutengah, sehingga pihaknya berharap peran pemerintah desa dan kecamatan agar memfasilitasi terbentuknya Pokdarwis.

Sebab, menurutnya, setelah dibentuk, maka segera dirancang kebutuhan apa saja terkait pengembangan Bukit Glodakan sebagai destinasi pariwisata dan olahraga dirgantara paralayang, setelah bukit tersebut dinyatakan layak dan sebagai lokasi permanen. Sehingga, secepatnya semua itu bisa segera teralisasi.

Dari data yang dihimpun, tindak lanjut pasca Kejurda Open Paralayang yang sukses digelar pada 24-25 November 2017 lalu, Disparbudpora Tuban bersama KONI gerak cepat melakukan koordinasi dengan Bupati Tuban H. Fathul Huda dan pimpinan KPH Perhutani Tuban yang intinya menyepakati lokasi Paralayang di Bukit Glodakan dengan kisaran luas antara 5 sampai 9 hektare milik Perhutani ditetapkan sebagai destinasi wisata minat khusus.

Bahkan, hasil survei pengurus paralayang Provinsi Jawa Timur menyatakan bahwa lahan tersebut sangat potensial untuk dikembangkan sebagaimana yang ada di Kota Batu, Malang. Sebab, lokasi tersebut sangat mendukung jika dikembangkan lebih optimal menjadi objek wisata, melihat masyarakat sekitar yang sangat antusias. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus