Kembangkan Sentra Gerabah Tawaran, Disnaker Tuban Gandeng Akademisi
- 07 November 2025 15:19
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 28
Tubankab- Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnaker) Kabupaten Tuban menggandeng akademisi dari ISI Yogyakarta untuk menggelar pelatihan pengembangan sentra Industri Kecil Menengah (IKM) gerabah di Desa Tawaran, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban, Kamis (6/11).
Program ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas produksi sekaligus membuka peluang pasar yang lebih luas bagi para perajin lokal.
Arif Suharson, salah satu pendamping sekaligus akademisi dari ISI Yogyakarta menuturkan, pelatihan ini dirancang untuk memancing kreativitas warga lokal dalam menciptakan produk gerabah yang berkualitas dan bernilai jual tinggi.
“Kami mengajak para warga lokal membuat ikon produk dengan memanfaatkan media cetak. Respons warga sangat antusias, mereka semangat mencoba teknik baru yang sebelumnya belum pernah diterapkan,” ungkapnya.
Selain itu, warga Desa Tawaran juga dibekali keterampilan membuat berbagai bentuk gerabah, mulai dari guci, keramik, patung, dan produk dekoratif lainnya. Seluruh proses dilakukan menggunakan teknik cetak dari tanah liat dengan cetakan berbahan gipsum, sehingga menghasilkan bentuk yang presisi dan menarik.
Pelatihan ini menjadi pengalaman baru bagi para perajin yang sebelumnya masih menggunakan metode tradisional.
“Setelah melakukan riset bersama tim, kami menemukan kualitas material tanah liat di Desa Tawaran tergolong sangat baik. Ini menjadi modal besar bagi para perajin untuk menghasilkan produk gerabah berkualitas tinggi,” ujar Arif.
Arif Suharson menegaskan, kualitas tanah liat yang dimiliki Desa Tawaran merupakan potensi besar yang dapat dimaksimalkan oleh masyarakat. Menurutnya, tidak semua daerah memiliki material serupa, sehingga keberadaan sumber daya ini bisa menjadi peluang untuk mengembangkan berbagai kerajinan maupun kebutuhan material lainnya. Potensi tersebut dinilai mampu mendorong desa menjadi sentra gerabah yang lebih maju dan kompetitif.
Sementara itu, Takhiat, salah satu warga Desa Tawaran yang mengikuti pelatihan, mengaku program tersebut sangat dibutuhkan masyarakat. Selama ini, warga hanya memanfaatkan tanah liat untuk bahan pembuatan bata dan genteng, sehingga pelatihan ini membuka wawasan baru bahwa tanah liat juga bisa diolah menjadi produk bernilai tinggi seperti gerabah dan kerajinan lainnya.
Takhiat menambahkan, pelatihan ini tidak hanya menambah keterampilan, tetapi juga membuka peluang untuk meningkatkan perekonomian warga dan mengatasi pengangguran.
Selama tiga hari mengikuti pelatihan, ia mengaku sudah mampu membuat sejumlah kerajinan gerabah yang menarik dan memiliki nilai jual. Hal ini membuat dirinya semakin yakin bahwa sentra gerabah di desanya bisa berkembang pesat jika dikelola dengan baik.
“Pelatihan ini sangat bagus dan memang dibutuhkan warga. Banyak anak muda yang ikut belajar, sehingga peluang pengembangan usaha gerabah di desa semakin besar,” imbuhnya. (m agus h/hei)










