KEPEDULIAN KEPADA KAUM DUAFA WUJUD HABLUM MINANNAS
- 05 July 2017 13:51
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 413
Tubankab - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban (Dinkes) dr. Syaiful Hadi, mengatakan, kepedulian terhadap masyarakat miskin atau kaum duafa, merupakan wujud dari hablum minannas (hubungan manusia menjalin silaturahmi).
Hal ini disampikan oleh Syaiful Hadi saat memberikan sambutan pada acara halalbihalal dan silahturahmi bersama Bupati Tuban di Kantor Dinkes, Rabu (05/07).
Menurut Syaiful, ada dua prinsip yang harus dipegang teguh oleh semua manusia, khususnya jajaran serta orang-orang yang berkecimpung dalam dunia medis. Pertama, yakni mendalami dan pelajari sifat Allah yang ada dalam Asmaul Husna khususnya sifat Rahman dan Rahim.
Prinsip kedua, sambung Syaiful, adalah prinsip malaikat. Prinsip ini menegaskan tentang arti loyallitas. Dikatakan Syaiful, malaikat terkenal begitu loyal terhadap penciptanya untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. “Loyalitas ini dibentuk dalam suatu konsep yang kita sepakati bersama untuk melayani masyarakat sebaik-baiknya,” ujar Syaiful.
Masih menurut mantan wartawan ini, seluruh jajaran kesehatan khususnya saat Ramadan yang lalu dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, banyak dari staf medis berjaga malam, mengurus beberapa kecelakaan yang terjadi maupun sekadar piket menjaga pos kesehatan untuk siap siaga menanggulangi pasien yang datang.
“Semoga apa yang dilakukan teman-teman bisa menghindarkan kita semua dari panasnya api neraka,” harap Syaiful.
Sesaat sebelum mengakhiri sambutannya, Syaiful menyampaikan untuk ke depannya, dalam kegiatan kesehatan, sebagian kecil dana desa dialokasikan untuk menopang pelayanan kesehatan masayarakat.
Untuk saat ini, imbuh Syaiful, Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak, pihak desa sudah melakukan “jemput bola”. Ketika ada warga miskin atau lansia yang sakit, maka sebagian dari dana desa digunakan untuk mengantarkan ke rumah sakit. “Ini sinergi dengan upaya-upaya kesehatan, yakni upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan,” pungkas Syaiful. (nanang wibowo/hei)
