Kesenian di Tuban Kian Menggeliat
- 04 April 2019 17:35
- Yolency
- Umum,
- 2663
Tubankab - Akhir-akhir ini kesenian di Kabupaten Tuban semakin menggeliat. Hal tersebut dapat dilihat dari munculnya acara-acara kesenian yang bergantian dan hampir tidak pernah putus. Meskipun sempat mendapat predikat sepi atau lesu dalam beberapa tahun terakhir, hal tersebut justru memicu timbulnya pemikiran-pemikiran serta pergerakan baru.
Ketua Dewan Kesenian Tuban (DKT), Djoko Wahono saat dikonfirmasi, Kamis 04/04) mengatakan, munculnya gesekan akibat wacana Tuban sepi seni mulai menimbulkan paradigma bahwa ada sebuah jarak antara pelaku muda dan senior yang tidak bisa disatukan. Hal tersebut terus berlangsung selama bertahun-tahun dan menyebabkan matinya event-event kesenian, meskipun sebenarnya wacana tersebut tidak sepenuhnya benar. Secara teknis memang masih ada pergerakan serta acara-acara kesenian yang digelar meskipun intensitasnya tidak terlalu sering.
"Arus kesenian yang tadinya hanya terpusat di kota kini mulai bergeser, ada banyak sekali kantong-kantong kesenian di desa-desa yang mulai menunjukan eksistensinya," ujar Djoko.
Tidak hanya kesenian kontemporer yang mengalami kemajuan, ujar Djoko, beberapa kesenian tradisi juga mulai bermunculan, bahkan yang lebih menarik adalah penyatuan unsur tradisi dalam acara kontemporer. Paradigma terhadap seni tradisi yang membosankan dan ketinggalan zaman seolah terbantahkan. Dalam beberapa event pertunjukan modern atau kontemporer akhir-akhir ini mulai menawarkan konsep-konsep etnik atau tradisional.
Pergeseran-pergeseran tersebut, menurut Djoko, menimbulkan dampak positif terhadap perkembangan kesenian itu sendiri, setidaknya dari segi regenerasi di mana anak muda yang apatis mulai berminat untuk menggeluti seni tradisi tersebut.
"Sebenarnya kesenian tradisi masih terus aktif hingga sekarang, hanya saja kurang terekspos oleh media, salah satu faktor penyebabnya adalah kesenian tersebut sudah menjadi lumrah dan menjadi kurang menarik terutama bagi anak muda. Namun hal tersebut dapat dipatahkan oleh anak-anak muda yang nekat menerjang batas-batas tradisi atau pakemnya, meskipun hal tersebut sering menuai kritik dari para senior,” pungkas Djoko.
Dari segi pergerakan, seni pertunjukan khususnya teater juga mengalami sedikit kemajuan, namun hal tersebut juga dibarengi dengan pasang surut arus kesenian yang jarang diminati ini. Pergerakan teater Tuban masih didominasi oleh pentas teater pelajar, mahasiswa dan umum sudah mulai jarang tampil bahkan hampir tenggelam sepenuhnya.
Ketua Komite Teater DKT, Siswandi juga membenarkan kondisi tersebut, Om Sis-sapaan akrab Siswandi- mengatakan, secara pergerakan memang mulai meningkat, bahkan jika tahun-tahun sebelumnya Tuban belum pernah menggelar pentas Hari Teater Dunia, tahun ini mulai ada, dan yang bergerak seluruhnya adalah generasi muda.
"Meskipun dari segi wacana masih sangat minim serta spirit dari teater belum sepenuhnya dijiwai oleh generasi penerus teater Tuban ini, pergerakan serta semangat mereka patut untuk diacungi jempol. Bahkan mereka sudah bisa tampil dan membuat event sendiri tanpa perlu didampingi oleh seniornya,” ucap Sis saat ditemui di Rumahnya (04/04).
Kantong-kantong kesenian yang berbasis tradisi, seperti tari juga mengalami sedikit kemajuan, pasca kesenian sandur diakui sebagai warisan budaya tak benda milik Kabupaten Tuban dan Bojonegoro oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2017 lalu. Kesenian tari mulai mendapat perhatian dari pemerintah terutama yang berada di desa-desa.
Ketua Komite Tari DKT, Tri Yuli Endartono mengatakan, dulu waktu awal terbentuk DKT harus berjalan sendiri untuk memperjuangkan kantong-kantong kesenian yang ada di desa-desa, namun pada 2019 mulai bisa bersinergi dengan pemerintah untuk pemberdayaan ataupun menggelar sebuah pertunjukan.
Yuli berharap, sinergitas yang telah terbangun itu bisa terus berlangsung, hingga munculnya event-event atau pagelaran besar yang digelar rutin di Kabupaten Tuban, selain itu juga dapat meningkatkan taraf hidup dari para pelaku seni itu sendiri. (m nahrussodiq/hei)