Foto : Pertandingan sepak bola antara tim kesebelasan Tuban melawan Sidoarjo. (chusnul)

Meski Menang, Pelatih Kesebelasan Sidoarjo Mengaku Kecewa

Tubankab - Meski keluar sebagai juara grup, M. Hayatul Fauzin, Pelatih Tim Kesebelasan Sepak Bola Sidoarjo merasa kecewa dengan kepemimpinan wasit Agung Setiyawan asal Kabupaten Lamongan. Sebab, ia menilai wasit tersebut kurang tegas dalam memimpin jalannya pertandingan.

“Pertandingannya bagus dan imbang, tetapi wasitnya kurang tegas,” ungkap M. Hayatul Fauzin saat diwawancarai usai pertandingan.

Menurutnya, wasitnya kurang jeli ketika memimpin pertandingan. Seperti, adanya pelanggaran tetapi permainan jalan terus, dan kondisi itu mempengaruhi kestabilan anak-anak ketika bermain.

“Ke depan yang perlu dievaluasi adalah wasit, karena perlu wasit yang fair untuk pendidikan anak-anak ke depan,” jelas pelatih tim Sidoarjo.

Namun begitu, ia menambahkan secara umum hasil pertandingan puas. Karena target Sidoarjo sebagai juara grup terpenuhi, baik hasil seri atau menang.

“Kita puas dengan hasil pertandingan karena target kita juara grup terpenuhi. Perbaikan pemain pada lini depan karena finishing pemain masih lemah,” bebernya.

Kecewa kepemimpinan wasit juga diungkapkan Pelatih tim sepak bola Kabupaten Tuban, Edy Sutrisno. Ia mengaku anak-anak telah bermain maksimal hingga pertandingan berakhir, tetapi wasitnya mau didekte pemain.

“Permainan sama-sama bagus dan benturan di pertandingan itu wajar, apalagi anak muda. Tetapi kenapa wasitnya tegang, dan wasitnya mau didekte pemain kecil-kecil,” terang Edy panggilan akrabnya.

Selain itu, pelatih Tuban juga merasa kecewa dengan hasil pertandingan karena target meraih tiga poin gagal. Namun begitu, pelatih cukup puas dengan gaya permainan anak-anak yang telah bermain maksimal.

“Menghadapi pertandingan berikutnya, Tuban akan bermain lebih maksimal untuk meraih kemenangan di setiap laga. Termasuk akan melakukan perbaikan semua pemain untuk menghadapi pertandingan berikutnya,” pungkasnya. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus