TIGA MAHASISWI “SULAP” LEGEN JADI MINUMAN ISOTONIK
- 26 February 2016 10:22
- Yolency
- Umum,
- 2202
Tubankab - Tiga mahasiswi Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, mampu menyulap legen menjadi minuman isotonik.Selain minuman tersebut bisa bermanfaat bagi kesehatan konsumen, juga bisa meningkatkan pendapatan bagi para produsen. Berikut laporannya.
Legen, minuman khas Kabupaten Tuban, menjadi daya tarik tersendiri bagi sejumlah mahasiswi Universitas Brawijaya (UB) Malang. Minuman yang kaya akan vitamin, mineral dan karbohidrat, tersebut mampu disulap oleh tiga mahasiswi menjadi minuman isotonik.
Selain sudah pernah dipraktekkan di depan para produsen atau pedagang legen di Kabupaten Tuban, tiga mahasiswi Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang, ini juga menyempatkan diri melakukan praktek cara pembuatan isotonik berbahan dasar legen di depan wartawan di sebuah rumah warga di Tuban.
Ketiga mahasiswi yang banyak ide tersebut adalah Ana Fairuzza Fajriana, asal Bali, Etty Yhulliasih, asal Kabupaten Tuban dan Ulfa Musia Fadilah, asal Kabupaten Mojokerto.
Praktek yang dilakukan di dapur tersebut dilakukan secara bersamaan. Awalnya, bahan utama legen yang sudah dimasukkan ke dalam panci di atas tungku api, diberi tambahan komposisi lain, yakni natrium klorida, kalium klorida, magnesium karbonat, natrium benzoat dan gula.
Hanya berjalan sekitar lima belas menit, legen yang telah diolah tersebut sudah menjadi minuman isotonik dan sudah siap dikemas dalam botol plastik, sesuai ukuran yang dikehendaki serta siap dipasarkan.
Menurut mereka, ide ataupun temuan baru minuman isotonik dari legen ini muncul setelah pihaknya melihat banyaknya legen yang berasal dari buah siwalan tersebut, sangat melimpah ruah di Tuban.Namun proses pembuatan minuman tersebut masih sangat sederhana dan akan cepat basi apabila tidak cepat dikonsumsi.”Dari situlah kami punya ide untuk menjadikan legen menjadi awet, bisa menambah stamina dan menyehatkan, serta aman untuk dikonsumsi,” tutur Ana Fairuzza Fajriana, salah seorang mahasiswi Fakultas Teknologi Pertanian, Jurusan Produksi Hasil Pertanian, Universitas Brawijaya Malang, kepada wartawan, Jumat (26/02).
Ana mengaku, sudah melakukan uji coba tersebut di banyak tempat, terutama saat berkunjung ke para produsen legen. Bahkan, mereka juga sudah melakukan uji laboratorium dan menyampaikannya ke Dinas Kesehatan Tuban, sebagai bukti pengurusan ijin produksi.
Diharapkan, lanjut Ana, dengan perubahan legen menjadi minuman isotonik tersebut, mampu meningkatkan pendapatan para produsen legen dan tentu sangat bermanfaat bagi para konsumen.”Dan tak kalah pentingnya, minuman tersebut bisa menjadi produk minuman khas Tuban,” pungkasnya. (wan/hei)