PETANI DAN MENTERI, SALING “CURHAT”

Tubankab – Di sela-sela kunjungan Menteri Pertanian (Mentan) RI, pada cara panen raya jagung bersama petani di Desa Banyubang, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, Mentan menyempatkan diri untuk saling “curhat” dengan warga. Ini dilakukan agar Mentan bisa mendengar langsung keluhan yang ada di masyarakat, khususnya para petani, Sabtu (05/03).

Ada sejumlah petani yang berkesempatan berdialog dan mengajukan pertanyaan kepada Mentan, terkait keluhan langkanya pupuk di saat musim tanam, paceklik air saat musim kemarau dan banjir saat musim penghujan, hingga kekuatiran akan minimnya generasi muda untuk bertani.

Dari sejumlah petani yang paling beruntung, adalah Slamet Widodo yang biasa disapa Cokro (20). Petani muda nan lugu dengan mengenakan kaos oblong dan bercelana ¾ ini, berhasil mencuri perhatian Mentan, hingga akhirnya ia dipanggil ke depan dan mendapatkan bibit jagung dan pupuk gratis dengan luasan sawah 2 hektare. Pemberian tersebut sebagai wujud apresiasi menteri terhadap semangat generasi muda dalam bertani.

Mentan, juga mengisahkan perjuangan hidupnya semasa kecil dan muda. Menurutnya, dulu waktu SD, dia menjual batu untuk menyambung hidup keluarga. Bahkan, bekas luka lecet di kaki masih membekas hingga sekarang. Prinsipnya, imbuh Amran, jangan sekali-kali meminta-minta, karena tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah.

“Saya berusia 35 tahun, baru punya telepon seluler, tapi kenyataannya sekarang bisa jadi menteri. Saya hidup di hutan rimba selama 8,5 tahun dan tidur di bawah pohon. Bahkan dulu saya melamar kerja selalu ditolak, karena saya hitam jelek. Namun, tidak tahunya sekarang jadi menteri dan mereka pada menyesal,” kenang bapak 4 anak ini yang disambut tepuk tangan para petani.

Selain mengunjungi acara panen jagung di Desa Banyubang, Kecamatan Grabagan, Mentan juga berkesempatan mengunjungi Desa Simorejo, Kecamatan Widang, untuk melihat langsung kondisi genangan banjir yang meluas di lahan pertanian milik para petani. (nul/hei)

comments powered by Disqus