PEJABAT HARUS BIJAK DALAM KELOLA INFORMASI
- 31 October 2017 14:25
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 381
Tubankab - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tuban menggelar Sosialisasi Penyelenggraaan Persandian untuk Keamanan Informasi di ruang rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Selasa (31/10).
Dalam laporan yang dibacakan oleh Sekretaris Diskominfo Kabupaten Tuban Ir. Achmad Sofan Djamil, MM acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pejabat di lingkup Pemkab Tuban agar lebih bijaksana dalam mengelola informasi, baik yang bersifat umum, terbuka maupun tertutup dan rahasia.
“Dan juga memberikan kesadaran bahwa dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, peluang untuk terjadinya pencurian informasi yang bersifat rahasia sangatlah mudah,” ungkap Djamil.
Selain itu, pria berkumis ini juga berujar, salah satu tujuan lain diselenggarakannya acara ini, yakni untuk meningkatkan pemahaman bagi pejabat akan pentingnya pengelolaan dan pengamanan informasi yang bersifat rahasia, sehingga dapat diimplementasikan dalam tugas pokok dan fungsi (tupoksi)-nya.
Acara ini mendatangkan 3 narasumber, yakni DR. Deddy Septono Catur Putranto, M.T staf Analisa Kriptogradi Deputi Pengamanan Persandian Negara, Hery Widyanto S.St. MM analis Kepegawaian Sandi Negara, dan Ali Firman Herlambang, penata komputer Diskominfo Provinsi Jawa Timur.
Sementara, itu dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban Dr. Ir. Budi Wiyana, M.Si menyampaikan, sosialisasi yang digalakan oleh diskominfo sangatlah penting dan patut mendapat perhatian. Pasalnya, di era sekarang sudah memasuki dinamika transparansi penyelenggaraan pemerintahan, serta dinamika perkembangan teknologi informasi yang cepat.
“Saya yakin sosialisasi adalah terobosan dalam rangka kita mengendalikan era yang serba transparan ini,” ujarnya.
Lebih jauh, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tuban ini melontarkan, untuk saat ini yang berkembang di segala aspek, yakni teknologi serta digitalisasi. Sehingga, imbuhnya, saat ini selalu ada debatable terkait data statistik yang ada.
“Kita ini ada di era milenial, bahkan untuk pilkada istilah-istilah generasi milenial ikut mengemuka,” beber Budi.
Kendati demikian, Budi mengajak semua pejabat birokrasi untuk tidak terpaku dengan milenial, sebab yang menjadi generasi milenial, menurutnya adalah yang berusia 40 tahun ke bawah. Namun demikian, Budi mengajak semua untuk melihat substansi dari milenial itu sendiri, yakni mampu dengan cepat menfaatkan teknologi informasi.
“Setiap tindakan dan pola kerja yang dilakukan selalu bertumpu pada kreativitas dan terobosan, karena generasi milenial selalu memperhatikan dunia sekitar melalui teknologi informasi,” jlentreh Budi.
Suami dari Sri Rahayu ini juga berujar, dengan adanya sosialisasi ini, maka jajaran organisasi perangkat daerah (OPD), serta kecamatan yang ada di Kabupaten Tuban akan sangat terbantu. Sebab, terangnya, paling tidak para aparatur sudah berkutat dengan teknologi informasi, sehingga pemahaman dari narasumber tidak akan sulit dicerna. (nanang wibowo/hei).