Teater Sekawan : Kebangkitan Seni Peran untuk Lestarikan Budaya Tuban
- 13 May 2025 20:20
- Heri S
- Umum,
- 40
Tubankab — Di tengah dinamika modernisasi dan perubahan arus budaya yang kian pesat, sekelompok pemuda di Tuban memilih untuk mempertahankan dan mengangkat seni peran sebagai warisan budaya yang patut dijaga. Dari semangat itulah lahir Teater Sekawan, sebuah sanggar seni peran yang kini menjadi wadah kreativitas dan pembelajaran bagi generasi muda yang mengemban harapan untuk melestarikan budaya lokal.
Teater Sekawan didirikan oleh Fery Bactara Adhiwilaga (19), putra Tuban yang mulai menapaki dunia seni peran sejak tahun 2021 saat masih duduk di bangku sekolah, melalui keikutsertaannya dalam komunitas teater sekolah. Pada tahun 2023, ia bersama rekan-rekannya mendirikan komunitas yang awalnya dikenal sebagai TFE (Teater Film Entertainment). Meski sempat mengalami dinamika dengan pergantian nama dan jumlah anggota, Fery bersama tiga rekan – Yohan, Zamy, dan Vinna – kembali menemukan semangat baru melalui partisipasi dalam Festival Teater Tuban. Pada 29 April 2024, mereka mengukuhkan eksistensi sanggar dengan nama Teater Sekawan yang kemudian bertransformasi menjadi Sekawan Entertainment.
Hingga saat ini, Teater Sekawan memiliki 16 anggota aktif yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan dan profesi. Mereka rutin melatih kemampuan seni di ruang-ruang publik, keterbatasan sarana yang ada dijadikan sebagai pemacu kreativitas dalam berkarya.
Kepada Reporter Tubankab, Selasa (12/05), Fery menyampaikan bahwa pendirian sanggar merupakan sebuah komitmen untuk menciptakan karya seni yang tidak hanya menarik secara visual, melainkan juga sarat dengan nilai-nilai budaya dan makna mendalam. "Bagi kami, teater merupakan medium untuk menyuarakan pesan, nilai, dan budaya. Kami ingin karya kami memiliki jiwa serta mampu menginspirasi masyarakat untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya Tuban," ungkap Fery dengan penuh keyakinan.
Fery menegaskan, harapan yang ingin diwujudkan melalui teater ini adalah agar seni peran dapat mengembalikan kejayaan kesenian tradisional yang hampir tersisihkan, seperti kentrung, gemblak, dan tayub. Ia membayangkan suatu hari nanti teater dapat berpadu dengan seni tari dan musik tradisional dalam sebuah pertunjukan kolosal yang turut mendatangkan wisatawan, termasuk para peziarah Sunan Bonang.
Proses persiapan pementasan di Teater Sekawan dilakukan dengan ketelitian dan dedikasi yang tinggi. Langkah awal yang ditempuh adalah penulisan naskah. Setiap cerita disusun dengan penuh pertimbangan akan nilai dan pesan yang hendak disampaikan. Setelah itu, dipilih sutradara yang memiliki visi artistik untuk menerjemahkan naskah ke dalam bentuk pertunjukan yang menarik dan bermakna.
Proses casting pun dilakukan secara selektif, dengan mempertimbangkan kemampuan para aktor dalam menghayati karakter yang ada, serta kesiapan mereka untuk mengikuti serangkaian pelatihan intensif. “Latihan kami mencakup pengasahan vokal, pengembangan gerak tubuh, dan pendalaman karakter, agar setiap penampilan dapat menyampaikan pesan dengan autentik kepada penonton,” ujar Fery.
Puncaknya, Teater Sekawan akan menggelar pementasan Dies Natalis pertama pada 24 Mei 2025 di Gedung Budaya Loka Tuban. Dalam acara tersebut, penonton akan disuguhkan empat naskah pilihan yang dipentaskan secara berurutan, sebagai bukti keseriusan dan dedikasi kelompok dalam berkarya.
Keberadaan Teater Sekawan dan rencana pementasan tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Di antara pihak yang telah memberikan bimbingan dan fasilitas, terdapat tokoh seni senior seperti Om Siswandi, serta Mbak Rifky Nia Sarantie dari Rumah Solusi Tuban. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Tuban melalui Disbudporapar turut berperan dengan menyediakan penggunaan Gedung Budaya Loka untuk pementasan.
Promosi pementasan juga dijalankan melalui kerja sama dengan media lokal di Tuban guna menginformasikan kepada masyarakat tentang keberadaan dan kegiatan Teater Sekawan.
Melalui karya-karya mereka, Fery dan seluruh anggota Teater Sekawan mengajak masyarakat untuk turut ambil bagian dalam menyemarakkan kebudayaan lokal. “Kami mengundang seluruh warga Tuban dan sekitarnya untuk hadir menyaksikan pementasan perdana Dies Natalis Teater Sekawan pada 24 Mei 2025 di Gedung Budaya Loka. Mari kita duduk bersama, menikmati karya anak muda Tuban yang tak hanya menampilkan seni peran, tetapi juga menyuarakan nilai dan harapan untuk masa depan budaya kita,” pesan Fery.
Dengan penuh harapan dan semangat kebersamaan, Teater Sekawan mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan mengembangkan seni peran sebagai cermin dari kekayaan budaya Tuban, yang diharapkan akan terus lestari dan menginspirasi generasi mendatang. (dadang bs/hei)