Pelatihan Paskibraka Tuban, Bupati : Paskibraka Harus Punya Kepekaan Sosial
- 04 August 2022 14:29
- Yolency
- Kegiatan Bupati dan Wakil Bupati,
- 1257
Tubankab - Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., membuka Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Tuban tahun 2022 di Pendopo Krido Manunggal Tuban, Kamis (04/08).
Sebanyak 74 siswa tingkat SLTA dari berbagai kecamatan mendapat motivasi dari Mas Bupati Tuban.
Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky mengungkapkan mereka yang terpilih menjadi Paskibraka adalah siswa terbaik yang telah lolos mengikuti serangkaian tes. Menjadi anggota Paskibraka, kata bupati, sebuah kebanggaan yang penuh tanggung jawab. Banyak anak yang ingin menjadi Paskibraka, namun hanya beberapa yang lolos menjadi anggota Paskibraka Kabupaten, Provinsi maupun Nasional.
“Laksanakan setiap tugas dengan penuh kebanggaan dan tanggung jawab,” ungkapnya.
Diklat yang akan dilalui Paskibraka, lanjut Mas Lindra sapaan akrabnya, merupakan kawah candradimuka yang akan membentuk pola pikir, sikap dan perilaku tiap anggotanya. Karenanya, anggota Paskibraka harus mematuhi instruksi dari pelatih. Selain mendapat bekal latihan fisik, juga diajarkan tentang kebhinekaan, keragaman, dan kemajemukan dari anggota yang memiliki perbedaan latar belakang sosial dan budaya. “Harus mampu menekan egoisme agar dapat menyatu dan bekerja sama,” sambungnya.
Mas Lindra menyatakan anggota Paskibraka tidak hanya bertugas saat upacara bendera maupun kegiatan upacara kenegaraan lainnya. Lebih dari itu, anggota Paskibraka dituntut menjadi sosok yang teladan di lingkungan masing-masing. Anggota Paskibraka harus memiliki kepekaan sosial dan lingkungannya. Nilai-nilai positif yang diajarkan selama pelatihan hendaknya dapat selalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bupati Tuban Halindra menyampaikan terima kasih kepada Disbudporapar, tim seleksi dan jajaran pelatih Paskibraka. Selain materi baris berbaris dan wawasan kebangsaan, Disbudporapar dan pelatih diminta agar mampu meningkatkan sisi religius setiap anggota. Salah satunya dengan memberikan bimbingan rohani agar terbentuk akhlak dan budi pekerti yang luhur.
Sementara itu, Kabid Kepemudaan dan Olahraga Disbudporapar Tuban, Arman Mitra mengatakan anggota Paskibraka akan menjalani pendidikan dan karantina dengan pengawasan dari Disbudporapar dan pelatih selama 14 hari. Selama menjalani karantina, anggota Paskibraka digembleng fisiknya, mendapatkan pendalaman materi baris berbaris, dan wawasan kebangsaan.
Lebih lanjut, pembagian regu Paskibraka pada saat upacara bendera didasarkan penilaian selama menjalani pendidikan dan pelatihan (Diklat). “Tim pelatih yang berhak menentukan siapa saja yang akan menjadi tim 8, tim 45, dan tim 17,” terangnya.
Arman Mitra menambahkan proses seleksi dilakukan mulai dari tingkat kecamatan yang terbagi dalam empat regional, yaitu: Jatirogo, Montong, Rengel, dan Tuban. Dari 20 kecamatan didapatkan kurang lebih 130 siswa yang selanjutnya terseleksi menjadi 76 siswa.
“Dua siswa lolos di tingkat provinsi, dan salah satunya menjadi cadangan nasional,” tandasnya. (m agus h/hei)