Pembangunan Kilang Tuban Masuki Tahap Early Work
- 30 November 2019 19:56
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 623
Tubankab - Pembangunan kilang di Tuban telah memasuki tahap early work, yaitu pembersihan lahan sekitar 328 hektare serta pemulihan lahan abrasi (restorasi) seluas 20 hektare. Saat dalam pembangunan tahap awal tersebut, Pertamina telah menyerap 271 tenaga kerja lokal Tuban.
Kilang Tuban akan memberikan tambahan pasokan untuk kebutuhan BBM, LPG dan Petrokimia berkualitas untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dengan kehadiran kilang di Tuban, kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dari kilang sendiri dan tidak perlu impor.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menegaskan bahwa pada pembangunan kilang tersebut juga akan menyerap 35 persen tingkat komponen dalam negeri (TKDN), penyerapan tenaga kerja sebanyak 20 ribu saat konstruksi dan 2.500 saat operasi.
Proyek ini juga menciptakan multiplier effect lainnya, terutama di daerah sekitar lokasi di Tuban, termasuk peningkatan pendapatan negara dan daerah, baik dari pajak dan juga penguatan devisa negara, karena mengurangi ketergantungan impor crude dan produk.
Lebih lanjut Nicke menjelaskan, setelah mendapatkan penetapan lokasi, Pertamina bergerak cepat untuk menyelesaikan persiapan lahan, termasuk menjalankan kesepakatan dengan pemerintah daerah dan masyarakat, di antaranya penyiapan tenaga kerja lokal.
“Pertamina pro aktif membangun kemampuan dan keahlian tenaga kerja lokal. Selain telah menyerap 271 pekerja lokal, saat ini Pertamina juga telah memberikan beasiswa kepada 21 orang lulusan terbaik SMA/SMK di wilayah sekitar untuk melanjutkan kuliah di Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas Cepu,” ujar Nicke saat mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau lokasi proyek Grassroot Refinery (GRR) Kilang Tuban, Jawa Timur, Sabtu (30/11).
Nicke berharap, nantinya para siswa tersebut bisa memiliki keahlian khusus (skilled) agar bisa bergabung di Proyek Kilang Tuban, baik menjadi tulang punggung pada saat pembangunan, maupun operasional kilang nanti. Melalui hal tersebut, Pertamina sekaligus mematahkan stigma bahwa putra daerah yang direkrut ke sebuah industri adalah tenaga kerja non-skilled.
Kilang Tuban merupakan salah satu kilang tercanggih di dunia yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari yang akan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel. Selain itu, Kilang Tuban juga akan menghasilkan 4 juta liter avtur per hari serta produksi petrokimia sebesar 4.25 juta ton per tahun.
“Seluruh BBM yang diproduksi di Kilang Tuban memiliki standar terbaik di dunia yakni Euro5, yang sangat ramah lingkungan,” imbuh Nicke.
Untuk membangun mega proyek ini, tambah Nicke, Pertamina menginvestasikan sekitar USD 15-16 miliar yang diperkirakan akan selesai pada 2026 mendatang. Proyek ini menempati area seluas kurang lebih 900 hektare.
“Ini salah satu proyek prestisius dan sangat strategis dalam membangun kemandirian dan kedaulatan energi nasional. Dampaknya juga tentu akan sangat besar dirasakan masyarakat sekitar proyek, khususnya Tuban dan sekitarnya,” paparnya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku senang saat meninjau lokasi proyek pembangunan kilang Tuban tersebut. Dia menegaskan proyek yang dibangun itu merupakan salah satu concern utama dari pemerintah.
“Saya luar biasa senang di sini, progres megaproyek yang akan dibangun Pertamina. Saya diperintahkan Presiden mengawal proyek-proyek yang menjadi inisiatif pemerintah. Apalagi ini yang berkaitan dengan pembangunan kilang minyak, dan kita tahu kita membutuhkan kilang-kilang. Bayangkan ada 260 juta penduduk Indonesia membutuhkan BBM,” kata Budi.
Budi menambahkan, saat ini Pertamina membutuhkan lahan untuk membangun kilang tersebut. Pihaknya memberi izin untuk penggunaan lahan di wilayah pesisir tersebut yang nantinya dilakukan restorasi lahan, bahkan reklamasi.
“Ini kan butuh tanah, jadi saya hari ini memberikan izin pada Pertamina untuk melakukan restorasi. Tapi nanti dimungkinkan dilakukan reklamasi 200 hektare. Sehingga dengan tanah itu cukup digunakan untuk keperluan,” katanya.
Budi juga mengapresiasi langkah Pertamina, di mana dengan terbangunnya kilang ini nantinya akan menyerap sekitar 20 ribu tenaga kerja. “Dan pasti Tuban akan berubah menjadi sama hebatnya dengan Surabaya, menjadi satu pusat pertumbuhan di Jawa Timur,” kata Budi yang didampingi Wakil Bupati Tuban, Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si.
“Bu Nicke silakan lakukan reklamasi. Kerja Pertamina luar biasa, semoga ini berhasil,” pungkas Budi. (chusnul huda/hei)