Pemkab akan Kembangkan Peternakan Bebek Bagi Masyarakat Kurang Mampu
- 06 November 2020 23:48
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 935
Tubankab - Setelah berhasil mengembangkan peternakan sapi hingga mendapat penghargaan dari Pemprov Jatim, kini Bupati Tuban H Fathul Huda akan mengembangkan peternakan bebek untuk warga dengan ekonomi kurang mampu.
Program tersebut sebagai bentuk komitmen pemerintahannya untuk peningkatan kesejahteraan warganya. Oleh karena itu potensi alam akan dikelola dengan baik, agar bisa menjadi penghidupan masyarakat.
"Ternak bebek memiliki prospek bagus, dapat menciptakan peluang kerja, dan modalnya tidak terlalu banyak," kata Bupati Huda saat meninjau peternakan bebek di Desa Tunah dan Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, Jumat (06/10) petang.
Pada kunjungan tersebut Bupati Tuban dua periode ini didampingi Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Tuban, Dr. Ir. M. Amenan, MT. Mereka sempat melakukan dialog dengan peternak bebek.
Bupati Huda menambahkan, Pemkab Tuban berupaya mengembangkan peluang tersebut bagi masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah untuk berternak bebek.
“Jadi dapat dikembangkan untuk membantu masyarakat,” ungkapnya.
Pengembangan ternak bebek memiliki keunggulan. Selain relatif lebih tahan penyakit, kotorannya tidak mengganggu lingkungan karena tidak mengundang lalat.
Diinstruksikan kepada Diskanak dan Diskoperindag, untuk berkoordinasi kaitannya dengan pengembangan ternak bebek tersebut. Sejumlah kendala yang perlu diatasi salah satunya adalah belum terdapatnya pasar khusus untuk menampung telur hasil ternak bebek di Kabupaten Tuban.
“Jika sudah ada pasar khusus, peternak bebek tidak perlu bingung untuk menjual telur hasil ternaknya,” tuturnya.
Di samping itu, Pemkab Tuban juga akan melakukan pembinaan dan membantu permodalan bagi peternak bebek.
Sementara itu, Kepala Diskannak Tuban, Amenan mengatakan setiap bulannya peternak mampu menjual telur bebek antara 350-500 butir. Rata-rata satu butir telur bebek mentah dijual dengan harga Rp. 1.700 per butir, sedangkan untuk telur bebek asin siap makan dijual seharga Rp. 2.000 per butir.
“Peternak biasanya menjual telur kepada pengepul, di pasar tradisional, dan objek wisata,” jelasnya.
Ia ungkapkan, saat ini pihaknya tengah melakukan pemetaan potensi wilayah pengembangan. Sejumlah pertimbangan dilakukan Diskanak sebelum menentukan wilayah pengembangan ini, di antaranya jauh dari pemukiman penduduk, dan memiliki suhu yang tepat.
Hingga November 2020, terdapat 18 kelompok peternak bebek di Kabupaten Tuban. Pada 2021 Diskannak akan melakukan pembinaan dan memberikan bantuan kepada 8 kelompok peternak bebek.
Dalam kegiatan yang juga diikuti oleh Camat Semanding Danarji dan kepala desa bersama perangkat desa itu, Amenan mengatakan, selanjutnya dilakukan pemetaan dan pengelolaan pasar penjualan. (m agus h/hei)
Sumber : Media Center