Penambangan Pasir Kuarsa di Desa Kumpulrejo Memantik Konflik Warga, Ini Penyebabnya
- 07 May 2021 20:40
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 2051
Tubankab - Pemerintahan Kecamatan Bangilan menggelar sosialisasi terkait penambangan pasir kuarsa di Balai Desa Kumpulrejo, kecamatan setempat, Jumat (07/05).
Upaya ini dilakukan menyusul sering terjadinya perebutan kawasan pertambangan. Sehingga, memantik konflik antar-warga.
Hadir dalam sosialisasi tersebut, puluhan penambang pasir kuarsa, Camat Bangilan, Deni Susilo didampingi jajaran Forkopimka.
Deni menyampaikan, kegiatan penambangan pasir kuarsa ini memang sudah lama dilakukan. Penambangan sempat terhenti beberapa bulan karena putusnya jembatan utama. Setelah jembatan utama diperbaiki, proses penambangan dimulai kembali.
"Nah, dengan dimulainya penambangan mengakibatkan dilema yang baru, karena tidak tahunya dan salah informasi terkait soal tambang, misalnya terkait rebutan kawasan tambang," terang Deni.
Oleh karena itu, lanjut Deni, pihaknya memediasi dengan menggelar sosialisasi dengan harapan permasalahan pertambangan ini bisa diselesaikan. Sebab, semua perusahaan tambang di kawasan tersebut resmi dan sudah lengkap perizinannya.
“Kami memahami sekali atas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki di desa ini, sehingga perlu pemahaman yang jelas agar bisa diterima oleh masyarakat," tutur Deni yang memimpin Bangilan sejak 2018 itu.
Sementara itu, Kapten Inf Mahmud Selaku Danramil 0811/10 Bangilan menginstruksikan agar Babinsa di desa tersebut selalu memantau dan melaporkan setiap perkembangan situasi, sehingga wilayah binaannya tidak terjadi konflik yang bisa menimbulkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kami minta jaga wilayah tambang agar tetap kondusif. Jangan sampai ada gejolak. Kalau ada masalah, silakan koordinasi dengan Pemdes atau kecamatan,'' saran Danramil kepada para penambang. (Chusnul/hei)