Foto : Kemenag gelar Sosialisasi Penyelesaian Dokumen dan Perlengkapan Haji bagi Calon Jemaah Haji Tahun 2019. (chusnul)

Penilaian Layanan Haji 2018 Sangat Memuaskan

Tubankab - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban menggelar Sosialisasi Penyelesaian Dokumen dan Perlengkapan Haji bagi Calon Jemaah Haji Tahun 2019, yang dihadiri oleh Kepala KUA, penyuluh, KBIH, dan perwakilan IPHI, di Asrama Haji Tuban, Selasa (29/01).

HM. Sahid, Kepala Kemenag Kabupaten Tuban dalam sambutannya mengatakan, indeks hasil Survei Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (SKJHI) tahun 2018 oleh Badan Pusat Statistik masuk kategori sangat memuaskan, dengan angka 85,23 persen.

"Hasil SKJHI dalam kategori sangat memuaskan belum pernah terjadi di Indonesia, baru tahun 2018 bisa tercapai," kata Sahid.

Dirinya mengungkapkan, sebanyak 221 ribu orang yang beribadah haji reguler dengan pendidikan dan sosial budaya yang berbeda berhasil diakomodir oleh Kemenag. Dan untuk pengaturan keuangan telah dibentuk BPKH (Badan Pengawas Keuangan Haji).

Pihaknya menegaskan, keberhasilan ini sebagai bukti kerjasama semua pihak, antara Kemenag, instansi terkait dan tak lupa peran Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) setempat.

"Tahun ini semua pelayanan insya Allah masih sama dengan tahun sebelumnya, dengan dasar regulasi yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji. Yang berbeda kemungkinan adalah terkait biaya yang mengalami kenaikan," imbuhnya.

Sahid juga menjelaskan, sampai saat ini Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) belum disahkan oleh DPR. Menurut Menteri Agama kenaikan ini ada beberapa pertimbangan, di antaranya, biaya pesawat naik, seluruh komponen yang ada naik 5 persen, dan ada penambahan 50 kanal konsumsi.

Meski demikian, pemerintah Indonesia meminta kepada pemerintah Arab Saudi untuk meningkatkan pelayanan, di antaranya ; pelayanan bus salawat 24 jam, pelayanan hotel setara dengan hotel bintang tiga, upgrade perhajian, utamanya transportasi dari Mekkah, Madinah dan Jeddah, dan upgrade tenda di Arafah, termasuk tambahan AC dan karpet.

"Banyak jemaah yang tidak tahu, sebenarnya biaya ibadah haji sekitar Rp 60 juta. Kenapa kita membayar jauh di bawah nilai standar, karena kita disubsidi oleh pemerintah dari dana yang sudah kita setor di awal," timpal pejabat berkacamata ini.

Berdasarkan data Kemenag Tuban, di Kabupaten Tuban lebih kecil dari Bojonegoro, data per 28 Januari kemarin tercatat sudah ada Jemaah Calon Haji (JCH) 24.500 orang yang mendaftar. Ini artinya antrian haji sekitar 24 tahun. Untuk tahun ini, Tuban mengalami penurunan jemaah haji yang berangkat, dari 1000 orang menjadi 800-an JCH.

Dalam kesempatan yang sama, Kasi Haji pada Kemenag Tuban, Umi Kulsum mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberikan penjelasan dan informasi yang tepat,  dan pemahaman yang sama mengenai dokumen dan perlengkapan haji, sehingga kesalahan bisa di minimalisir sejak awal.

"Acara ini terselenggara atas kerjasama Kemenag Kabupaten Tuban dengan Imigrasi Tanjung Perak Surabaya," ungkapnya.

Selain peserta dari Tuban, turut hadir dari Kabupaten Bojonegoro Kasubag TU, KBIH dan Kepala KUA sejumlah 30 orang. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Dukcapil, Pengadilan Negeri dan dari Imigrasi Tanjung Perak Surabaya. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus