Foto : Kehadiran Bupati Tuban H Fatchul Huda disambut hangat para santri Ponpes.(agus)

Selain Bantuan, Bupati Berikan Arahan Kepada Pengasuh Ponpes

Tubankab - Bupati Tuban, H. Fathul Huda didampingi Komandan Kodim 0811/Tuban, Letkol Inf Viliala Romadhon menyerahkan paket bantuan sembako dan APD kepada sejumlah pengasuh pondok pesantren di Kecamatan Bangilan, Senori, dan Parengan, Kamis (06/08).

Bantuan yang berasal dari Pemprov Jatim, di antaranya diserahkan kepada Ponpes Al Ihsan Desa Kedungmulyo dan As Salam Desa Bangilan, Singgahan, Ponpes Mansyaul Huda 2 Desa Jatisari, Senori dan Miftahul Hikmah di Desa Sukorejo, Parengan.

Selain menyerahkan paket bantuan, Bupati Tuban juga memberikan pengarahan kepada pengasuh dan santri Ponpes bahwa wabah virus Corona mengancam semua lapisan masyarakat, tidak memandang status maupun profesi. Bupati juga menyampaikan di sejumlah wilayah Indonesia, terdapat santri yang terpapar.

“Karenanya, harus waspada dan disiplin diri sendiri menerapkan protokol kesehatan masing-masing,” pesan Bupati Huda. 

Salah satunya, lanjut Huda, disiplin menggunakan masker dan menjadikannya sebagai kebiasaan dan budaya baru, pengawasan terhadap warga lingkungan internal pesantren harus diperketat. Santri dilarang berkegiatan di luar lingkungan pesantren. Wali santri juga diberikan pemahaman untuk tidak mengunjungi anaknya yang sedang mondok.

Bupati Tuban mengimbau pengasuh pesantren untuk intens berkoordinasi dengan pihak desa, Puskesmas dan kecamatan untuk dilakukan pendampingan. Selain itu, bila terdapat santri yang menampakkan gejala mirip Covid-19 dapatnya segera melapor agar dilakukan tindakan yang diperlukan.

“Upaya lahiriah harus didukung ikthtiar batiniah, karenanya perlu memperbanyak doa dan mohon perlindungan kepada Allah,” terang Bupati yang juga Mustasyar PCNU Tuban ini.

Alumnus Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas Jombang ini juga berpesan pada santri agar merasa syukur dan bangga ditakdirkan menyandang predikat santri. Menjadi santri juga mendapat kelebihan lain, berupa dapat berkegiatan belajar mengajar mendahului lembaga pendidikan lainnya. 

Meski demikian, Huda, harus tetap patuhi protokol kesehatan. Pendidikan pesantren mencakup berbagai aspek, mulai dari ilmu agama, sosial budaya, dan ilmu pengetahuan. 

“Ini menjadi bekal untuk bermasyarakat ketika lulus nanti,” sambungnya.

Sementara itu, perwakilan pengasuh Ponpes Mansyaul Huda 2, Abdul Muis mengatakan pengasuh pondok telah mengharuskan santri untuk memakai masker dan tidak beraktivitas di luar pesantren selain melakukan pengawasan dan penertiban bagi santri yang melanggar.

“Kiai dan pengasuh tidak henti hentinya mengingatkan santri untuk disiplin mematuhi anjuran pemerintah,” ujarnya.

Abdul Muis menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Tuban yang telah memperhatikan lingkungan pesantren, utamanya di masa pandemi Covid-19. Kegiatan ini menjadi momen untuk menguatkan silaturahmi antara ulama dan umara.

Paket bantuan yang diterima pesantren terdiri dari 16 item, di antaranya Sembako, alat kesehatan, fasilitas cuci tangan dan vitamin. Paket bantuan APD dan logistik dari Pemprov diserahkan kepada 50 pondok pesantren di wilayah Kabupaten Tuban.

Hadir pula pada kegiatan ini Kepala Pelaksana BPBD Tuban, Yudi Irwanto, Kepala Dinkes Tuban, Bambang Prasetyo Utomo, Suwito, Kabag UPKP Setda Tuban, serta camat dan Forkopimka setempat. (m agus h/hei)

Sumber : Media Center

comments powered by Disqus