Talk Show Hari AIDS Sedunia 2025, drg. Roikan : Seluruh Puskesmas dan RS telah Sediakan Layanan Konseling dan Tes HIV
- 11 December 2025 16:22
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 27
Tubankab - Pemerintah Kabupaten Tuban menggelar Talk Show Program dan Layanan HIV/AIDS dalam rangka peringatan Hari AIDS Sedunia 2025 di Ruang Rapat R.H. Ronggolawe Sekretariat Daerah Kabupaten Tuban, Kamis (11/12).
Kegiatan ini diikuti perangkat daerah, fasilitas kesehatan, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, hingga media.
Acara bertujuan memperkuat komitmen bersama menghadapi tantangan penanggulangan HIV. Tema nasional tahun ini menekankan keberlanjutan layanan dan kolaborasi lintas sektor untuk mencapai target Eliminasi AIDS 2030.
Pemerintah daerah mengajak seluruh pemangku kepentingan memperkuat solidaritas, memperluas edukasi, dan meningkatkan partisipasi masyarakat agar stigma dan diskriminasi terhadap ODHIV terus berkurang.
Pada kesempatan tersebut, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban, drg. Roikan, M.H., memaparkan analisa situasi program HIV di Kabupaten Tuban. Ia menjelaskan bahwa seluruh Puskesmas dan rumah sakit telah menyediakan layanan konseling dan tes HIV. Sebanyak 13 fasilitas memberikan layanan perawatan, dukungan, dan pengobatan bagi ODHIV.
“Upaya ini hanya berjalan efektif jika memeriksakan diri lebih awal, memahami risikonya, dan mendukung orang yang sudah hidup dengan HIV agar tetap berobat tanpa hambatan,” ujar Roikan.
Dalam paparannya, Roikan juga menjelaskan capaian program. Periode Januari hingga November 2025 mencatat 19.156 orang berisiko telah menjalani tes HIV. Angka ini melampaui target dan mencapai 117 persen. Dari jumlah tersebut ditemukan 254 kasus positif. Sejak 2013 hingga 2025 tercatat 925 ODHIV yang rutin berobat. Pada tahun ini 420 ODHIV telah menjalani pemeriksaan Viral Load dengan 387 hasil tersupresi.
Selain itu, pemeriksaan HIV pada ibu hamil juga terus ditingkatkan. Sebanyak 8.800 ibu hamil telah dites sebagai bagian dari upaya triple eliminasi. Adapun temuan kasus positif 2025 banyak berasal dari populasi umum, pasangan ODHIV, WPS, waria, serta kelompok dengan penyakit penyerta seperti TBC dan IMS.
“Kelompok ini perlu kita jangkau lebih intensif agar mereka tidak terlambat mengetahui status kesehatannya dan segera mendapatkan pengobatan yang tepat,” katanya.
Lebih lanjut, Roikan menambahkan bahwa tren kasus HIV menunjukkan kenaikan. Penurunan sementara pada 2020 hingga 2022 terjadi karena fokus layanan kesehatan terserap untuk penanganan Covid-19. Ia menegaskan pentingnya skrining dini, perluasan layanan PDP, pemeriksaan Viral Load berkala, serta penguatan edukasi pada populasi kunci.
Karenanya, melalui talkshow ini, pihaknya berharap adanya perluasan pemahaman tentang HIV dan mendorong peserta menjadi penyebar informasi yang benar di lingkungan masing-masing. Tak hanya itu, upaya pencegahan secara kolektif diharapkan mampu menekan kasus baru dan menjaga keberlanjutan layanan HIV di Tuban.
“Melalui talkshow hari ini, kami harap setiap peserta memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan upaya ini sehingga layanan HIV tetap kuat dan masyarakat makin terlindungi,” tandasnya. (yavid rp/hei)










