Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, Dinkes P2KB Tuban Gelar Diseminasi AMP SR
- 25 November 2025 10:47
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 17
Tubankab – Guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) menggelar Diseminasi Audit Maternal Perinatal Surveilans Respon AMP-SR di Gedung Korpri, Selasa, (25/11).
Kegiatan ini menyatukan tenaga kesehatan dari berbagai unit layanan agar lebih sigap menangani kasus maternal dan neonatal.
Pada kesempatan tersebut, Plt Kepala Dinkes P2KB Tuban, Drg Roikan M.H., dalam sambutannya memaparkan bahwa AMP-SR menjadi pedoman analisis kasus kematian. Tenaga kesehatan menelusuri penyebabnya. Mereka kemudian menyusun rekomendasi agar layanan kesehatan ibu dan anak lebih tanggap. Ia menegaskan langkah ini sebagai bagian dari komitmen menekan risiko kematian.
Kegiatan ini diikuti Kepala Bapperida Tuban, Direktur RS negeri dan swasta, Kepala Puskesmas, organisasi profesi seperti IDI, IBI, PKK, dan Muslimat NU Tuban. Kehadiran banyak pihak membuat ruang diskusi lebih solid sehingga koordinasi antara RS, Puskesmas, Dinas Kesehatan, dapat berjalan lebih cepat ketika menangani kasus risiko tinggi.
Diterangkan pria berkacamata itu, berdasarkan data Maternal Perinatal Death Notification (MPDN) per 24 November 2025 di Kabupaten Tuban, tercatat 14 kematian ibu dan 82 kematian bayi. Angka ini lebih rendah daripada 2024 yang mencatat 24 kematian ibu dan 110 kematian bayi. Kondisi ini menunjukkan dampak evaluasi rutin yang telah dilakukan pemerintah daerah bersama berbagai fasilitas layanan kesehatan.
“Dibandingkan dengan tahun 2024 memang ada penurunan untuk kasus kematian, baik ibu maupun bayi,” tutur Roikan.
Untuk memperdalam pembahasan, diseminasi ini menghadirkan dua narasumber. dr A Syaifudin Zuhri HS SpOG. dr Rr Noverita Rochsitasari SpA MSiMed. Keduanya memaparkan penguatan sistem mulai dari penanganan rujukan hingga peningkatan mutu asesmen kasus di tingkat layanan dasar dan rumah sakit.
Lebih lanjut, Plt Kadinkes P2KB Tuban itu menegaskan harapannya agar kolaborasi yang berjalan dapat menghasilkan penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Tuban yang lebih baik daripada sebelumnya. “Harapan dari kita semua tentunya adanya penurunan kematian ibu dan kematian bayi di Kabupaten Tuban,” pungkasnya. (yavid rp/hei)










