TUBAN JADI BAROMETER NASIONAL
- 28 February 2017 20:15
- Heri S
- Kegiatan Bupati dan Wakil Bupati,
- 803
Tubankab - Upaya Pemkab Tuban dalam membangun masyarakat yang sehat membuahkan hasil. Setidaknya itu terbukti dengan ditetapkannya Tuban sebagai barometer atau rujukan nasional di bidang kesehatan.
Hal tersebut disampaikan Bupati Tuban Fathul Huda saat menghadiri Peringatan Hari Ulang Tahun RSNU yang ke-8 di kampus STIKES NU Tuban, Senin (28/02).
Bupati mengungkapkan, dalam rangka membangun kesehatan, Tuban cukup berhasil. Hal tersebut ditunjukan dengan meningkatnya angka harapan hidup menjadi 70,6 per tahun.
Selain itu, angka kematian ibu dan anak jauh di bawah standar nasional. Jika nasional menstandarkan 17 sebagai standar ibu hamil meninggal dunia, Tuban hanya 12 per tahun.
“Untuk bayi, jika standar kematian nasional 350 bayi per tahun, di Kabupaten Tuban yang meninggal hanya 189,’’ jelentreh bupati.
Kemudian, lanjutnya, angka gizi buruk 100 persen dapat terselesaikan secara tuntas, serta keberhasilan dalam menekan jumlah angka kelahiran di bawah 1 persen.
"Prestasi itulah yang menjadikan Tuban acuan nasional di bidang kesehatan,’’ bebernya.
Selain menyampaikan keberhasilan di bidang kesehatan, Bupati Fathul Huda juga menjelaskan tentang program KISDA atau Kartu Indonesia Sehat Daerah, yang saat ini telah mencapai lebih dari 5.000 penerima. Angka tersebut akan terus ditambah sesuai dengan dinamika yang terjadi.
Perlu diketahui, program KISDA menjadi solusi bagi masyarakat miskin yang selama ini memakai menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) untuk berobat. SKTM dihentikan karena dianggap tidak tepat sasaran, dan diganti dengan KISDA.
Selain adanya KISDA, masyarakat kurang mampu juga bisa memanfaatkan layanan dari Bantuan Amil Zakat (BAZ), yang telah menyiapkan dana untuk masyarakat miskin yang membutuhkan. (mil/hei)