Foto : Sekda Tuban saat tinjau personel kesiapan bencana. (dok)

Waspadai Cuaca Ekstrem, Kalaksa BPBD Tuban Perkuat Langkah Antisipatif

Tubankab – BMKG Juanda mengeluarkan peringatan kewaspadaan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi di Jawa Timur pada periode 30 November–9 Desember 2025. Sejumlah wilayah, termasuk Kabupaten Tuban, memiliki potensi tinggi mengalami bencana hidrometeorologi akibat peningkatan aktivitas atmosfer.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tuban, Sudarmaji mengungkapkan wilayah Kabupaten Tuban sudah berada pada musim penghujan. Karenanya, ancaman bencana hidrometeorologis juga meningkat. Beberapa potensi bencana yang mengancam diantaranya banjir, tanah longsor, angin kencang, dan ombak besar.

Di kabupaten Tuban, kejadian banjir kerap kali terjadi karena luapan Bengawan Solo, luapan Sungai Kali Kening, hingga banjir bandang. Mengacu pada pengalaman tahun sebelumnya, BPBD Tuban telah melakukan mitigasi bencana. Salah satunya dengan melakukan penghijauan di Jaten Cilik Kecamatan Rengel, yang tahun lalu mengalami banjir.

“Kami juga telah mendorong percepatan pembentukan desa tanggap bencana di daerah rawan bencana,” ungkapnya, Senin (01/12). BPBD Tuban juga melakukan perjanjian kerja sama berkaitan kebencanaan bersama pemerintah desa, komunitas, hingga sektor swasta.

Di samping itu, cuaca ekstrem juga menyebabkan terjadinya angin kencang hingga angin puting beliung. Kondisi ini menyebabkan kerusakan rumah dan beberapa pohon tumbang. Beberapa hari terakhir, personel BPBD dikerahkan untuk melakukan penanganan pohon tumbang di beberapa lokasi.

Sudarmaji mengatakan beberapa wilayah Kabupaten Tuban juga berpotensi mengalami tanah longsor. Hal ini disebabkan intensitas hujan yang tinggi tidak diimbangi dengan kondisi tanah yang baik. “Kami mewaspadai daerah dataran tinggi dan perbukitan yang sering terjadi tanah longsor,” jelasnya.

Mantan Camat Plumpang ini menambahkan beberapa waktu lalu BPBD Tuban telah melakukan gelar pasukan bersama stakeholder terkait. Langkah ini dimaksudkan menguatkan komunikasi dan sinergi antarstakeholder kebencanaan. Tujuannya, personel dan perlengkapan siap saat dibutuhkan sewaktu-waktu.

Menyikapi kondisi ini, Kalaksa BPBD Tuban berpesan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan intens memantau informasi dari BMKG dan BPBD. Warga yang tinggal di perbukitan dan tepi sungai diminta untuk waspada terutama saat hujan deras. Saat beraktivitas di luar ruang, diminta untuk menghindari berhenti di bawah pohon. Para nelayan diminta agar lebih memantau cuaca dan melengkapi peralatan berupa pelampung atau alat pengaman lainnya.  (m agus h/hei)

comments powered by Disqus