63 ASN Dapat Promosi dan Mutasi Jabatan, Bupati : Jangan Anggap Rotasi Sebuah Hukuman
- 12 October 2018 14:10
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 1383
Tubankab - Sedikitnya 63 Aparatur Sipil Negara (ASN), mulai dari pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator, dan pejabat pengawas pelantikan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tuban, mengikuti acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji di Pendopo Krida Manunggal Tuban, Jumat (12/10).
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Wakil Bupati Tuban, Ir.H. Noor Nahar Hussein, M.Si, Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Dr. Ir. Budi Wiyana M.Si dan Ketua DPRD Tuban, H.M. Miyadi.
Bupati Tuban, H. Fathul Huda dalam sambutannya menjelaskan bahwa dalam pelantikan ini terdapat promosi dan juga mutasi jabatan. Untuk promosi, dijelaskan bupati memang terdapat jabatan di dinas yang kosong.
Bupati menyebutkan ada dua kepala dinas yang baru, yakni Kepala Dinas Pendidikan Tuban, yang sekarang diisi oleh Drs. Nur Khamid dan Kepala Dinas Kesehatan Tuban, yang diisi oleh dr. Bambang Priyo Utomo.
Disampaikan bupati bahwa Dinas Pendidikan Tuban, adalah dinas yang anggotanya paling banyak, di mana hampir 50 persen PNS di Kabupaten Tuban berasal dari Dinas Pendidikan. Sehingga, lanjut bupati, sudah barang tertentu permasalahan yang akan dihadapi semakin banyak. Dalam mengemban tugas tersebut, bupati meminta agar secara profesional, untuk selalu belajar terus menerus serta saling bekerja sama guna membentuk tim yang kuat. “Karena berapa pun berat dan sulitnya permasalahan, apabila dihadapi bersama-sama akan menjadi ringan,” ungkap bupati.
Sedangkan untuk Kepala Dinas Kesehatan Tuban, sambung bupati, diharapkan nantinya dapat bekerja secara maksimal dalam menghadapi permasalahan yang ada di bidang kesehatan. Selain itu, berbagai inovasi yang telah dicanangkan sebelumnya, dapat ditindaklanjuti, serta diaplikasikan secara nyata. “Dan ditambah juga dengan inovasi-inovasi yang baru,” terang bupati.
Sementara itu, untuk rotasi jabatan, bupati meminta agar pejabat yang dirotasi dapat menyesuaikan dengan jabatan rotasi yang baru. Bupati juga meminta agar dalam rotasi jabatan dan di tempat yang baru nantinya, tidak dianggap sebagai sebuah hukuman. Sehingga, masih terang bupati, rotasi jabatan bisa dijadikan tempat belajar, sekaligus sebagai sarana untuk dapat mengenal berbagai elemen masyarakat.
“Cintailah pekerjaan itu serta senangilah masyarakat yang kita hadapi, sesungguhnya kita ini tidak akan bisa berbuat yang lebih besar, manakala belum bisa berbuat dari yang kecil. Pimpinan yang baik pasti pernah menjadi staf yang baik,” tutup bupati. (tauviqurrahman/hei)