Foto : Para ASN di lingkup Pemkab Tuban saat ikuti Sosialisasi Core values ASN. (yeni)

Aktivasi Budaya Kerja dan Employer Branding Dukung Reformasi Birokrasi

Tubankab - Dalam rangka aktivasi budaya kerja BerAKHLAK, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban melalui Bagian Organisasi Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Tuban menggelar Sosialisasi Core Values Aparatur Sipil Negara (ASN) BerAKHLAK dan Workshop Penguatan Budaya Kerja menuju Birokrasi Profesional, Rabu (21/12).

Kegiatan untuk meningkatkan budaya kerja di era 4.0 itu dibuka oleh Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kabupaten Tuban, Esti Surahmi, Apt.

Aktivasi budaya kerja BerAKHLAK tersebut dilaksanakan di Ruang Rapat Lantai III (Rh. Ronggolawe) Setda Kabupaten Tuban dan diikuti seluruh OPD serta Camat di Lingkungan Pemkab Tuban dengan menghadirkan narasumber Analis Pengembangan Kinerja pada Biro Organisasi Setda Provinsi Jawa Timur, Misbahul Munir, S.STP.

Dalam pemaparan materinya, Misbahul Munir menerangkan aktivasi budaya kerja dan employer branding sebagai bagian dari strategi akselerasi transformasi Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur dalam mendukung reformasi birokrasi. Hal ini sesuai dengan program prioritas kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin periode 2019-2024, antara lain pembangunan SDM dan penyederhanaan birokrasi.

Disampaikan, sesuai arahan presiden, transformasi birokrasi haruslah berdampak dan dapat dirasakan langsung masyarakat, lincah dan cepat, serta bukan sekadar tumpukan kertas belaka. Menuju Indonesia empat besar perekonomian dunia, diperlukan birokrasi yang profesional, reformasi birokrasi yang berdampak, dan pelayanan publik yang ekselen.

Presiden telah mencanangkan fondasi baru berupa nilai-nilai dasar bagi ASN agar memegang teguh satu nilai dasar dan semboyan yang sama. Core Values ASN Berorientasi Pelayanan Akuntabel Kompeten Harmonis Loyal Adaptif Kolaboratif (BerAKHLAK) dengan tagline “Bangga Melayani Bangsa” ini bahkan sudah diluncurkan sejak 27 Juli 2021 lalu.

Misbahul Munir menuturkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) memiliki tiga program transformasi birokrasi. Pertama, tranformasi organisasi meliputi delayering eselonisasi dan transformasi organisasi menjadi lebih agile, fleksible dan kolaboratif.

Kedua, transformasi sistem kerja yakni digitalisasi pelayanan publik dan proses bisnis pemerintah. Sehingga harapannya dapat mempercepat tata kelola pemerintah berbasis digital dengan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Ketiga, transformasi Sumber Daya Manusia Aparatur (SDMA). Dalam arsitektur human capital bidang transformasi SDMA, sangat dibutuhkan keseimbangan antara ekspektasi talenta menjadi ASN dan ekspektasi organisasi/instansi dalam merekrut para ASN.

“Indeks BerAKHLAK ASN seluruh Indonesia cukup berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, dan kolaboratif, akan tetapi masih kurang adaptif. Padahal ASN diharapkan mampu menyiapkan birokrasi masa depan, antara lain yang berorientasi pada kecepatan, pemenuhan ekspektasi masyarakat, efisiensi anggaran, otomasi administrasi dan layanan, serta learning dan inovasi,” katanya.

Misbahul Munir menegaskan, employer branding ASN yang kuat dengan mengacu kepada nilai dasar dan semboyan yang sudah ditetapkan, akan membuat Indonesia menjadi lebih baik.

Employer branding ASN, tambahnya, bisa dimulai dari diri sendiri dengan melakukan hal kecil untuk menghasilkan hal yang lebih besar lagi. Selain itu, perlu membangun rasa saling percaya, menyatukan visi dan potensi, menumbuhkembangkan kreativitas, serta menginspirasi tumbuhkembangnya keberanian untuk cepat bertindak. (yeni dh/hei)

comments powered by Disqus