Angka Kemiskinan di Tuban Turun, Ini Faktor Penyebabnya
- 20 December 2022 17:21
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 1998
Tubankab - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tuban mencatat bahwa persentase penduduk miskin di wilayah setempat mengalami penurunan menjadi 15,02 persen pada Maret 2022.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tuban, Eko Mardiana mengatakan, persentase penduduk miskin di Kabupaten Tuban mengalami penurunan sebesar 1,29 persen. Yaitu, dari 16,31 persen pada bulan Maret 2021 menjadi 15,02 persen pada bulan Maret 2022.
“Faktor penyebab turunnya jumlah penduduk miskin di wilayah setempat di antaranya adalah kondisi perekonomian masyarakat yang mulai menggeliat setelah pandemi covid-19 dan beragamnya program bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah,’’ dalih Eko Mardiana kepada awak media, Selasa (20/12).
Ia menjelaskan, jumlah penduduk miskin, yakni penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan di Kabupaten Tuban pada Maret 2022 mencapai 178,05 ribu jiwa. Jumlah ini berkurang sebesar 14,53 ribu jiwa, bila dibandingkan dengan kondisi Maret 2021 yang sebesar 192,58 ribu jiwa.
Ditambahkannya, garis kemiskinan di Kabupaten Tuban pada Maret 2022 sebesar Rp 421.287 per kapita per bulan, bertambah sebesar Rp 33.111 per kapita per bulan atau meningkat sebesar 8,53 persen, bila dibandingkan kondisi Maret 2021 yang sebesar Rp 388.176.
Eko membeberkan perkembangan tingkat kemiskinan Kabupaten Tuban di 2011 sampai 2022, secara umum tingkat kemiskinan mengalami penurunan, baik dari sisi jumlah maupun persentase, kecuali pada 2015, 2016, 2020, dan 2021.
Ia menjelaskan pula, kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada tahun 2020 dan 2021 terjadi ketika ada pembatasan mobilitas penduduk saat pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.
Selain itu, Eko Mardiana menyampaikan perkembangan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tuban tahun 2021-2022. Selama periode Maret 2021 – Maret 2022, jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 14,53 ribu jiwa, dari 192,58 ribu jiwa pada Maret 2021 menjadi 178,05 ribu jiwa pada Maret 2022 atau mengalami penurunan sebesar 7,54 persen. (achmad choirudin/hei)