ATASI KEKERINGAN, PIPANISASI AKAN DIMULAI TAHUN DEPAN

Tubankab - Mesiki sesuai kategori yang ditetapkan BPBD Provinsi, kekeringan yang terjadi di Kabupaten Tuban masuk dalam kategori kering kritis, hasil dari kunjungan bupati yang mendatangi langsung warga terdampak bersama dengan OPD terkait, disimpulkan kekeringan yang terjad di Kabupaten Tuban tidak ada yang termasuk kategori ekstrim.

“Desa yang terkena dampak kekeringan dapat diatasi melalui pipanisasi. Pemkab melalui OPD terkait telah melaksanakan eksplorasi pencarian sumber air hingga jarak 2 kilo meter dari desa, untuk selanjutnya disalurkan ke rumah- rumah warga,’’ terang Bupati Tuban H. Fatchul Huda kepada wartawan melalui telepon seluler, Kamis (26/10).

Menurut bupati, survei ke desa-desa yang terdapat sumber air telah dilaksanakan tahun ini, nantinya tahun 2018 akan dimulai pemanfaatan secara maksimal, salah satunya dengan pompanisasi. Untuk desa, yang tidak ada sumber air di wilayahnya akan dilakukan pengeboran di wilayah tersebut.

“Saat ini proses droping air masih terus dilaksanakan, hingga pertengahan November,’’ ujarnya.

Perlu diketahui, terdapat 36 titik kekeringan di Kabupaten Tuban. Sejak 2015 BPBD menangani kekeringan dengan memanfaatkan anggaran yang ada, termasuk memanfaatkan 37 tandon yang telah ada.

Sesuai kategori yang ditetapkan BPBD provinsi, kekeringan yang terjadi di Kabupaten Tuban masuk dalam kategori kering kritis, yang jarak keringnya mencapai 3 kilo meter, dan solusi utama yang harus dilakukan adalah droping air sesuai aspirasi warga. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus