BANTUAN PKH UNTUK PUTUS MATA RANTAI KEMISKINAN
- 22 May 2017 18:21
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 381
Tubankab - Menteri Sosial Republik Indonesia Hj. Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi kinerja pendamping PKH Kabupaten Tuban yang tersebar di 20 kecamatan. Menurut Khofifah, pendamping PKH telah mampu mengedukasi para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) terkait pemanfaatan bantuan dan penggunaannya.
“Kami harap bantuan ini mampu memutus mata rantai kemiskinan antargenerasi,’’ kata Khofifah saat menghadiri Launching Bantuan Non Tunai Program Keluarga Harapan (PKH) di Pendopo Krido Manunggal Tuban, Senin (22/05).
Lebih lanjut Mensos mengatakan, bahwa Bansos PKH adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, di bidang pendidikan dan kesehatan.
Di sela-sela sambutannya, Khofifah tampak enjoy dengan mendatangi langsung ratusan ibu-ibu yang duduk mendengarkan dan berinteraksi langsung menanyakan tentang penggunaan bantuan yang diterima para KPM.
“Ibu-ibu bantuan ini nantinya digunakan untuk apa?,’’ tanya Mensos.
Kemudian, salah satu KPM dengan lugu menjawab: “Untuk kebutuhan sekolah anak-anak”
Dari jawaban itu, wanita asli Surabaya ini mengapresiasi jawaban KPM.
“100 jawaban ibu,” ujar Khofifah yang disambut tepuk tangan ratusan peserta yang hadir.
Khofifah memastikan, penyalahgunaan bantuan sudah sangat minim, apalagi sekarang sudah menggunakan sistem bantuan non tunai. Artinya, bantuan memang dipergunakan untuk membayar kebutuhan sekolah, SPP, registrasi atau daftar ulang anak sekolah.
“Program-program dari pemerintah pusat yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat akan kita maksimalkan dan ke depan lebih difokuskan pada bantuan non-tunai,” kata Mensos.
Yatik salah satu KPM yang mengaku menjadi KPM PKH sejak 2007 dari Kecamatan Tuban Kota yang hadir mengatakan, dirinya sangat senang dengan adanya program PKH. Sebab, sangat membantu dirinya dan keluarga khususnya bagi keluarga yang memiliki anak-anak yang masih sekolah. (nul/hei)