Batik Tulis Gedog "Disulap" Pasutri Jadi Produk Kerajinan yang Menarik
- 20 September 2023 19:37
- Heri S
- Umum, Produk Unggulan,
- 1845
Tubankab - Pasangan suami istri (pasutri) asal Desa Kapu, Kecamatan Merakurak, Tuban punya cara tersendiri dalam mempromosikan batik tulis gedog khas Tuban. Melalui tangan dingin mereka, batik tulis gedog pun dimodifikasi menjadi beragam produk kerajinan seperti udeng.
Manaf Abdi selaku pemilik usaha kerajinan udeng ‘adem ayem’ kepada tim liputan Diskominfo-SP Tuban mengatakan, niat awal hanya ingin memopulerkan udeng sebagai warisan budaya. Sebab, menurutnya, udeng kurang dikenal generasi sekarang.
“Terlebih tren anak muda lebih suka menggunakan topi atau aksesoris kepala lain yang dianggap lebih kekinian,” jelas Manaf, Rabu (20/09).
Berawal dari kondisi tersebut, pada tahun 2017 dirinya bersama sang istri mulai mencoba memproduksi udeng dengan memasukkan unsur motif batik tulis. Alasannya selain sarat akan nilai sejarah, batik khas Tuban memiliki nilai seni yang tinggi serta terdapat keunikan yang terletak dari garis-garis tenunnya, seperti motif burung hong. Selain udeng, usaha kerajinan miliknya juga memproduksi songkok jas hingga baju batik untuk segala usia.
Lebih lanjut Manaf menambahkan, untuk pangsa pasar produknya tak hanya merambah lokal, namun juga meluas hingga ke luar daerah. Dalam sehari mereka harus memproduksi minimal 30 udeng untuk memenuhi pesanan konsumen.
“Terlebih pada momentum peringatan HUT RI atau Hari Jadi Tuban produksinya bisa mencapai dua kali lipat dari biasanya,” ungkapnya.
Selain masyarakat umum, udeng batik tulis produksinya juga digemari para pegawai setingkat pejabat pemerintah daerah, hingga Wakil Gubernur Jawa Timur. Bahkan, kini udeng khas Tuban seakan menjadi ikon wajib yang harus digunakan, baik pada acara formal maupun non-formal. Untuk harga, udeng produksinya dipatok bervariasi antara Rp 30 sampai Rp 250 ribu per buah, tergantung bahan batik yang digunakan.
Manaf, berharap udeng khas Tuban semakin banyak digemari semua kalangan dan pasarnya semakin meluas. Ia juga berpesan kepada komunitas dan pelaku UMKM Kabupaten Tuban untuk bersama-sama menguasai pasar lokal dengan terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Kalau SDM-nya bagus, akan tercipta produk yang bagus dan digemari pasar,” tukasnya. (gumelar/mila/hei)