Berawal Dari Proposal, Seorang Petani Sukses Budidaya Jamur Tiram
- 19 October 2018 17:43
- Heri S
- Umum,
- 2939
Tubankab - Darmaun (39), seorang warga Desa Tlogowaru, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban telah sukses budidaya jamur tiram sejak 2011. Bertempat di belakang rumahnya, ia dengan tekun merawat ribuan baglog jamur tiram mulai dari pembibitan hingga masa panen.
Saat ditemui reporter tubankab.go.id di rumahnya, Jumat (19/10) menjelaskan, ia mengawali budidaya jamur tiram berawal dari proposal pemanfaatan Corporate Social Responsibility (CSR) PT United Tractors Semen Gresik (UTSG) yang merupakan anak perusahaan PT Semen Indonesia.
“Dulu awalnya saya mengajukan proposal, kebetulan wilayah desa kami termasuk ring 1 perusahaan, sehingga sebagai tanggungjawab sosial perusahaan memperhatikan dan membantu modal awal Rp 10 juta, dari situ saya kembangkan hingga sekarang,” terangnya.
Ia juga mengatakan, pembibitan jamur miliknya kisaran 1.500 hingga 2.000 bibit, yang setiap harinya bisa menghasilkan 15 sampai 20 kilogram lebih. Namun, saat musim kemarau seperti sekarang, ia mengaku menurun hingga 50 persen. Sebab, kemarau yang berkepanjangan.
“Musim kemarau seperti saat ini hanya bisa panen 7 hingga 10 kilogram, karena jamur itu cocoknya suhu dingin dan butuh cuaca lembab,” imbuh pria yang memiliki 5 karyawan ini.
Terkait harga, ia mengaku menjual jamur tiram miliknya Rp 20 ribu per kilogram, sedangkan kalau dibeli tengkulak Rp 18 ribu per kilogram. Tapi, karena musim kemarau hasil panennya berkurang, ia menaikkan harganya antara Rp 1.000 – Rp 2.000 per kilogramnya dengan omzet bersih Rp 15-20 juta.
Sedangkan untuk pemasarannya sendiri, Darmaun mengaku sudah memiliki pasar tetap, yaitu masuk ke salah satu pabrik lokal Tuban yang tiap 3 hari sekali mengirim ke sana. Termasuk produksi camilan, di antaranya, kerupuk, keripik, nuget, abon, bakso, sate dan stik dari jamur yang biasa disetor ke toko-toko.
Adapun bahan pembuatan budidaya jamur tiram, dirinya menjelaskan tahapannya mulai dari pembuatan bahan yang terdiri dari serbuk kayu, bekatul, tepung biji-bijian, kapur, dan air. Kemudian langkah selanjutnya dikompos selama sehari lalu di-packing dalam baglog.
Karena berkat sukses menjalani budidaya jamur tiram ini, Darmaun mengaku sering diundang keluar daerah untuk memberikan materi kiat sukses budidaya jamur tiram. “Sering diundang ke Lamongan, Gresik, dan beberapa daerah lain untuk memberikan materi seputar budidaya jamur tiram,” pungkas pria yang juga sukses mengembangkan jamur miliknya menjadi aneka camilan. (chusnul huda/hei)