Foto : Para Pemuda Desa Kesamben, Kecamatan Plumpang saat gelar pengibaran Bendera Merah Putih berukuran raksasa di sebuah tebing Gua Bajul. (nahrus)

Berbagai Peringatan HUT RI ke 76, Dari Pengibaran Bendera Raksasa Hingga Jamasan

  • 17 August 2021 19:36
  • Heri S
  • Umum,
  • 717

Tubankab - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke 76 terpaksa harus diperingati dengan berbagai kesederhanaan, karena kondisi masih dalam suasana pandemi Covid-19. Namun, hal tersebut tidak lantas mengendorkan semangat masyarakat untuk tetap memperingatinya dan memaknai kemerdekaan sesuai dengan porsinya masing-masing.

Seperti yang dilakukan para pemuda Desa Kesamben, Kecamatan Plumpang, Tuban ini. Bersama dengan Banser se-Kecamatan Plumpang, mereka menggelar pengibaran Bendera Merah Putih berukuran raksasa di sebuah tebing Gua Bajul. Tidak kalah menarik beberapa komunitas Onthel di Kecamatan Tambakboyo dan komunitas penggerak kampung juga menggelar upacara unik di sebuah lahan kosong Kawasan Industri Tuban (KIT).

Beberapa komunitas menganggap bahwa acara itu sebagai pengobat rindu pada kegiatan, termasuk Komunitas Onthel Tambakboyo (KOTA), Komunitas Onthel Srikandi, Pemuda Harapan Kampung (PHK) dan beberapa komunitas onthel lain yang kurang lebih ada 8 komunitas. Kegiatan tersebut juga merupakan sebuah bentuk sumbangsih masyarakat, dalam merayakan kemerdekaan yang wajib diselenggarakan meskipun dengan sederhana.

Salah satu pelaksana kegiatan dari komunitas PHK, Buntas Pradoto, saat dikonfirmasi mengatakan, perwakilan dari PHK sendiri telah melakukan persiapan sehari sebelum kegiatan, bersama perwakilan dari KOTA.

“Meskipun dalam kondisi yang sulit, masyarakat tetap antusias merayakan kemerdekaan, dan menghargai perayaan dengan tetap berdiri saat pengibaran bendera dan menyanyikan Indonesia Raya,’’ jelas Buntas kepada wartawan, Selasa (17/08).

Tidak kalah menarik dari kegiatan para anak muda yang menggelar upacara bendera dengan cara yang unik, para pecinta Tosan Aji juga memperingati Dirgahayu RI dengan cara yang cukup unik, yakni menggelar sebuah ritual memandikan pusaka Tosan Aji atau biasa disebut dengan jamasan.

Sejumlah pecinta pusaka Tosan Aji atau keris, menggelar peringatan Hari Kemerdekaan dengan melakukan jamasan secara tertutup, di Padepokan Al-Ma'sum Kopen, Desa Sumberejo, Kecamatan Rengel pada Selasa 17 Agustus 2021.

Ada sekitar 50 benda Tosan Aji yang terdiri dari keris, pedang dan tombak milik beberapa orang, yang dijamas atau dibersihkan dengan metode khusus.

Selain untuk memperingati kemerdekaan Republik Indonesia, kegiatan tersebut juga merupakan agenda rutin masyarakat Jawa setiap bulan Sura atau Muharram, untuk menyucikan benda-benda pusaka mereka.

Penyelenggara Jamasan Pusaka, Agung Priyo Pidekso, saat dikonfirmasi mengatakan, semangat nasionalisme untuk memperingati kemerdekaan sebagai bangsa Indonesia dan khususnya masyarakat Jawa, sering disimbolkan dalam berbagai macam cara yang khas.

“Jatuhnya bulan kemerdekaan yang bertepatan dengan bulan Sura atau Muharram, merupakan sebuah momentum yang sangat istimewa, sehingga bisa disinkronkan dalam sebuah kegiatan yang memiliki spirit lebih tinggi,’’ cetusnya.

Tidak hanya generasi muda dan senior pecinta pusaka yang memaknai Hari Kemerdekaan RI dengan cara-cara yang unik, bahkan para penyandang disabilitas di Kabupaten Tuban juga mempunyai cara lain dalam memaknainya.

Para penyandang disabilitas yang digandeng dan disponsori oleh PT. Solusi Bangun Indonesia (SBI), juga menggelar lomba khusus bagi para penyandang disabilitas yang ada di Kabupaten Tuban.

Lomba dengan tajuk Merdeka Dalam Keterbatasan itu, bertujuan untuk memberikan ruang aspirasi bagi para penyandang disabilitas di Kabupaten Tuban. Tidak ada syarat khusus yang terlalu berat dalam lomba tersebut, hanya saja setiap peserta harus merupakan seorang penyandang disabilitas, baik perorangan maupun kelompok, dan harus merupakan warga yang berdomisili di Kabupaten Tuban.

Ketua ORBIT, Fira Fitria, saat dikonfirmasi mengatakan, lomba tersebut merupakan ide sederhana, untuk memotivasi penyandang disabilitas agar lebih produktif meski dalam keterbatasan.

“Selain itu, adanya lomba ini juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi para difabel dalam memaknai kemerdakaan sesuai dengan sudut pandang mereka masing-masing,’’ jelasnya. (m nahrus s/hei)

Sumber : LPPL Tuban

comments powered by Disqus