Bibit Jagung Hasil Budidaya Petani Tuban Tembus Pasar Ekspor
- 12 August 2021 18:25
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 616
Tubankab - Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., dan Plt. Direktur Pembenihan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Takdir Mulyadi melakukan panen benih jagung RK457 di areal persawahan di Desa Leran, Kecamatan Senori, Kamis (12/08).
Ikut serta pada kegiatan ini Wakil Bupati Tuban, H. Riyadi, SH., dan Dandim 0811/Tuban, Letkol Inf Viliala Romadhon. Adapun benih jagung RK457 dan pupuk didanai oleh APBD Tuban dan dibudidayakan kelompok petani setempat.
Pada kesempatan ini, Bupati Tuban juga mengunjungi stan pameran dari Kelompok Wanita Tani (KWT) dan berdialog dengan petani di Kecamatan Senori.
Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky mengungkapkan pengembangan benih jagung saat ini dipilih petani karena dinilai lebih menjanjikan. Jika jagung dijual untuk konsumsi akan dihargai Rp 2.000 per Kg. Sedangkan, apabila jagung dijual dalam bentuk benih, petani akan mendapat harga dua kali lipat yaitu sekitar Rp 5.200 hingga 5.300 per Kg.
“Ini sangat bagus untuk meningkatkan pendapatan petani," ungkapnya.
Mas Bupati juga sangat mengapresiasi petani yang dapat mengembangkan bibit jagung hibrida varietas RK457 hingga melebihi target. Jika awalnya target yang diberikan kementerian mencapai 120 ribu hektare di tahun 2021, saat ini per Juli 2021 telah mencapai 129 ribu hektare. Dengan hasil menggembirakan tersebut, Kabupaten Tuban akan kembali meningkatkan target menjadi 132 hektare di tahun ini.
Lebih lanjut, jagung hasil pembenihan petani Kabupaten Tuban juga telah dikenal memiliki pasaran ekspor di beberapa negara di Asia Tenggara. Bibit jagung hasil budidaya petani Kabupaten Tuban telah berhasil menembus pasar ekspor ke negara Thailand, Timor Leste hingga Papua Nugini.
Mas Bupati berharap, pengembangan bibit jagung Program Pengembangan Kawasan Perbenihan Berbasis Korporasi Petani bisa dikembangkan di seluruh kecamatan, sehingga ke depan Tuban bisa menjadi penghasil bibit jagung berkualitas.
"Jika saat ini kita sudah bisa mengekspor, ke depan, saya harap Kabupaten Tuban bisa menjadi penyedia bibit jagung unggulan untuk kabupaten lain," sambungnya.
Menjawab keluhan petani soal ketersediaan air, Bupati Tuban menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Balai Besar Bengawan Solo (BBWS). Jika terdapat aliran anak sungai di bawah kewenangan BBWS yang melintasi area wilayah Kabupaten Tuban, maka akan dialirkan untuk pertanian maupun keperluan lainnya di daerah sini.
“Kita akan komunikasikan lebih lanjut," jelasnya.
Tidak hanya itu, Pemkab Tuban bersama TNI dan Perhutani juga tengah mengembangkan program penghijauan. Selain untuk menyelamatkan mata air, juga untuk perbaikan ekosistem area dataran tinggi sebagai salah satu solusi mengatasi banjir. Penyediaan sumber air dilakukan dari hulu hingga hilir dengan melakukan perbaikan ekosistem dengan cara menanam pohon. Sehingga, mata air yang terjaga dan cadangan air dalam tanah bisa mencukupi kebutuhan air petani.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban, Drh. Kartono menjelaskan, panen raya di Senori kali ini merupakan replikasi yang awalnya di Jatirogo untuk pembenihan jagung yang merupakan bantuan dari pusat. Dari hasil budidaya di Kecamatan Jatirogo, petani mendapat keuntungan dua kali lipat.
“Karenanya, saat ini dikembangkan ke Senori,” ujarnya.
Kartono menambahkan pada tahun 2022, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tuban akan tetap melakukan kegiatan serupa untuk memperluas wilayah penanaman dan meningkatkan nilai tambah bagi petani. Selain secara ekonomi lebih, benih jagung akan lebih mudah adaptasi dengan lingkungan. Karena benihnya diproduksi dari lahan lokal.
“Kita masih perlu bantu benih dan pupuknya. Ini masih proyek percontohan dan akan dikembangkan lagi di Kecamatan Senori, Jatirogo, dan Bangilan,” tandasnya. (m agus h/hei)
Sumber : Media Center Tuban