Foto : Bupati Tuban saat mengecek personel untuk pengamanan malam pergantian tahun. (mct)

Bupati Tuban : Jadikan Pengamanan Malam Pergantian Tahun Sebagai Sebuah Kebanggaan

Tubankab - Aditya Halindra Faridzky, SE., didampingi Kapolres Tuban, AKBP Rahman Wijaya dan Dandim 0811/Tuban, Letkol Inf Suhada Erwin memimpin Apel Kesiapan Pengamanan Malam Pergantian Tahun Baru 2023, Sabtu (31/12).

Bertempat di Mapolres Tuban, sebanyak 685 personel gabungan terdiri dari TNI, Polri, dan OPD Pemkab Tuban terkait.

Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky mengungkapkan personel gabungan akan diterjunkan untuk mengamankan momen perayaan pergantian tahun. Selain berjaga di Pos Pengamanan, petugas juga akan ditempatkan di beberapa titik keramaian maupun titik lokasi yang rawan terjadi tindak kriminalitas.

"Petugas ditempatkan pada simpul simpul jalan, lokasi kegiatan masyarakat, objek wisata, tempat peribadatan serta lokasi rawan lainya," ungkapnya.

Tidak hanya itu, petugas juga akan melakukan patroli dan mengantisipasi beberapa titik. Petugas memberi perhatian terhadap potensi gangguan di antaranya, kemacetan maupun kecelakaan lalu lintas, konvoi kendaraan knalpot brong dan tawuran antarkelompok pemuda di malam hari. 

Mas Lindra menyatakan Pemkab Tuban juga menyiagakan personel BPBD Kabupaten Tuban mengantisipasi musim hujan dan cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Tuban. Petugas disiapkan untuk menjadi tim tanggap bencana, tim rehabilitasi dan sarana prasarana pendukung, disertai penguatan edukasi tanggap bencana kepada masyarakat.

"Sehingga kita mampu melakukan quick response guna memitigasi bencana," sambungnya.

Mas Lindra menekankan keberhasilan pengamanan malam pergantian tahun merupakan tanggung jawab bersama. Seluruh personel pengamanan diharapkan senantiasa memperkuat sinergisitas dan soliditas selama pelaksanaan tugas.

"Jadikan pengamanan malam pergantian tahun sebagai sebuah kebanggaan, karenanya laksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, profesional, dan humanis," serunya.

Sementara itu, Kapolres Tuban, AKBP Rahman Wijaya mengatakan pihaknya telah menyusun strategi pembatasan mobilitas masyarakat, terutama bagi masyarakat yang akan memasuki wilayah kota Tuban. Terdapat 23 titik penyekatan akses keluar masuk kota Tuban.

"Tujuannya agar konsentrasi masyarakat tidak berfokus di wilayah perkotaan," ujarnya.

Pihaknya juga telah mengimbau mengenai larangan menggunakan knalpot brong. (m agus h/hei)

comments powered by Disqus