Camat Singgahan akan Realisasikan 4 Desa Wisata
- 04 February 2020 14:38
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 2467
Tubankab - Camat Singgahan Gaguk Hariyanto bertekad untuk menuntaskan sejumlah program dari camat sebelumnya, yaitu merealisasikan kawasan desa wisata di Desa Mulyoagung, Tingkis, Mulyorejo dan Kedungjambe.
“Kami akan berupaya meneruskan dan menggali lebih dalam potensi yang ada di empat desa tersebut, karena memang program dari camat yang lama fokus pada empat desa itu,’’ terang Gaguk kepada wartawan, Selasa (04/02).
Kini, lanjut Gaguk, yang menjadi fokus utamanya adalah menuntaskan program awal yang sudah digagas, karena banyak hal yang masih harus dilakukan agar tujuannya tercapai.
Dari empat desa yang digagas sebagai kawasan desa wisata, terang Gaguk, ada satu desa, yaitu Desa Kedungjambe yang ingin mendeklarasikan diri sebagai sebuah desa wisata, dan bukan hanya sebatas fokus pada penggalian potensi satu wisata desa saja.
“Seiring dengan makin banyaknya wisata desa yang bermunculan, memicu Desa Kedungjambe ingin menggali lebih banyak lagi potensi wisata yang ada di sana,’’ imbuhnya.
Banyak sekali potensi di desa ini yang dapat digali, baik potensi alam maupun potensi-potensi lain, seperti kerajinan ukir kayu dan batik tulis, demikian juga dengan potesi alam yang dapat digali.
Sejauh ini, menurutnya, pihak desa juga sudah menganggarkan di APBDes tahun 2020 untuk peningkatan SDM masyarakat, termasuk juga pelatihan-pelatihan untuk peningkatan SDM lembaga serta perangkat desa.
Pihak kecamatan sendiri, sambung Gaguk, menyambut baik gagasan tersebut dan berencana menjadikan Desa Kedungjambe sebagai pilot project Desa Wisata, meskipun masih perlu banyak persiapan yang harus dilakukan untuk dapat merealisasikannya.
“Setelah satu desa ini selesai dan sukses, baru program tersebut akan diteruskan pada desa-desa lain yang ada di Kecamatan Singgahan. Namun tetap tidak lepas dari keinginan desa yang bersangkutan,” jelas Gaguk.
Dia menambahkan, sebelum ditularkan ke desa yang lain, untuk proyek awal adalah Desa Kedungjambe, karena responnya sangat bagus dan masyarakatnya juga sangat mendukung.
Lebih jauh Gaguk memberikan alasan, untuk menjadi sebuah desa wisata tidak cukup hanya memiliki modal wisata alam atau buatan saja, namun yang perlu diperhatikan juga adalah dari faktor kesadaran masyarakatnya sendiri. Karena itu, pihaknya akan melakukan pelatihan untuk mengubah pola pikir masyarakat tentang efek peningkatan ekonomi dari desa wisata, setelah itu baru pelatihan keterampilan dengan mengundang narasumber yang kompeten. (m nahrussodiq/hei)