Foto : Sepasang suami istri (pasutri), Sofan Afandi dan Kayami (tengah) saat tunjukkan hasil produksi camilannya yang tembus ekspor. (udin)

Camilan Asal Margosuko Tembus Pasar Luar Negeri

Tubankab - Sepasang suami istri (pasutri) di Kabupaten Tuban sukses membuat usaha camilan produksi rumahan. Bahkan, bisnis kecil-kecilan itu mampu diekspor ke luar negeri.   

Adalah pasutri Sofan Afandi (51) dan Kayami (42). Keduanya warga Desa Margosuko, Kecamatan Bancar, Tuban.

Usaha berbagai jenis camilan yang mereka geluti sejak akhir 2019 lalu tersebut, juga sukses menambah pemasukan ekonomi keluarga. Bahkan, saat ini usaha tersebut mampu meraup omzet sebesar Rp15 juta sampai Rp20 juta per bulan. Omzet tersebut jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya yang hanya Rp2 juta per bulannya.

Menurut Kayami, saat ini ia memiliki sejumlah produksi camilan, seperti keripik pare, keripik tempe, keripik tahu, jahe merah instan, sambal cumi, kacang disco, dan tempe kering serta camilan rumah tangga lainnya.

Dari sebagian besar produk olahan tersebut, kata Kayami, keripik pare menjadi snack unggulannya. Pasalnya, tanaman pare yang terkenal pahit, mampu disulap menjadi camilan renyah dan gurih.

Keripik pare produksi Kayami ini sudah laku hingga ke berbagai kota besar, seperti Surabaya. Bahkan, sampai ekspor ke Malaysia. Tak hanya itu, keripik pare produksinya ini juga laku dibeli oleh Menparekraf, Sandiaga Salahudin Uno dan istri Wagub Jatim, Arumi Bachsin.

Untuk harganya bervariasi. Keripik pare dibanderol Rp10 ribu- Rp12 ribu. Sementara jajanan lain harga terndah Rp5 ribu sampai yang tertinggi Rp18 ribu.

Dalam pemasarannya, Kayami mendapatkan bantuan dan juga bimbingan dari Diskopumdag Tuban dan yayasan Kopernik. Selain itu juga mengirimkan stok camilannya ke berbagai toko dan juga hotel. (achmad choirudin/hei)

comments powered by Disqus