Foto : Ketua Dekranasda Tuban, Aulia Hany Mustikasari. (edo)

Dari Rakernas Jakarta ke Gebrakan “Teraswara” di Tuban : Aulia Hany Wujudkan Visi Nasional Melalui Aksi Lokal

  • 23 September 2025 19:45
  • Heri S
  • Umum,
  • 70

Tubankab – Keikutsertaan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tuban, Aulia Hany Mustikasari, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dekranas 2025 di Jakarta pada Selasa (23/9) menjadi momentum strategis dalam memperkuat peran daerah pada pengembangan industri kerajinan nasional.

Rakernas yang dibuka oleh Ketua Umum Dekranas, Selvi Ananda Gibran, mengusung tema “Optimalisasi Peran Dewan Kerajinan Nasional Mengembangkan Produk Kerajinan Indonesia”. Dalam arahannya, Selvi menekankan fokus utama pengembangan produk kerajinan tidak hanya untuk mendorong nilai tambah ekonomi tapi juga wujud nyata pelestarian warisan budaya.

Hany sapaan akrab Ketua Dekranasda menyambut pesan tersebut dengan penuh komitmen. Menurutnya, hasil Rakernas harus ditindaklanjuti dengan langkah nyata di Provinsi serta Kabupaten/Kota. “Kami membawa pulang semangat nasional untuk diwujudkan dalam bentuk gerakan lokal yang berdampak langsung bagi masyarakat Tuban,” ungkapnya.

Sebagai tindak lanjut, Dekranasda Tuban akan menggelar program Teraswara: Merayakan Warisan Menyongsong Masa Depan, sebuah gerakan kebudayaan yang akan digelar pada 27 September 2025 di Taman Hutan Kota Abhipraya. Teraswara dirancang sebagai ruang bersama bagi masyarakat untuk menyuarakan kreativitas lokal, sekaligus menjembatani tradisi dan inovasi.

Hany menjelaskan, Teraswara bukan sekadar panggung pertunjukan, melainkan wadah kolaborasi antargenerasi. “Kami ingin menghadirkan ruang di mana maestro kerajinan bertemu dengan kreativitas generasi muda. Teraswara adalah perayaan keberanian berinovasi, ketekunan melestarikan, dan harapan akan masa depan kreatif yang lebih cerah,” terangnya.

Teraswara menghadirkan sejumlah program unggulan, di antaranya:

1. Immersive Room & Video Mapping – menghadirkan transformasi kerajinan anyaman tradisional ke dalam pengalaman digital.
2. Teras Dolanan – zona interaktif untuk memperkenalkan kembali permainan tradisional kepada anak-anak, sekaligus menanamkan nilai kebersamaan dan sportivitas.
3. Teras Isyarat – sesi edukatif pengenalan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) sebagai wujud komitmen inklusivitas.

Inisiatif ini sejalan dengan visi pembangunan Kabupaten Tuban “Mbangun Deso Noto Kuto”, yang menekankan pentingnya keseimbangan antara pembangunan desa dan penguatan kota. Teraswara diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi kreatif berbasis budaya, "Sekaligus mempertegas posisi Tuban sebagai daerah yang mampu menerjemahkan visi nasional dalam aksi nyata di tingkat lokal," pungkas Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jatim ini. (edo/dadang/hei)

comments powered by Disqus