Foto : Rektor Unirow, Dr. Warli, M.Pd. (ist)

Datangkan Bappenas, Unirow Tingkatkan Kolaborasi Dunia Akademik dan Kemandirian Pangan

  • 30 August 2025 19:33
  • Heri S
  • Umum,
  • 139

Tubankab - Sebagai upaya untuk meningkatkan kolaborasi antara dunia akademik dan kemandirian pangan, Unirow Tuban mendatangkan Direktur Pangan dan Pertanian Kementerian PPN/Bappenas, Jarot Indarto, S.P., M.T., M.Sc., Ph.D, pada Sabtu (30/08).

Kehadiran Jarot Indarto, tersebut bertepatan dengan dilaksanakannya Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNasPPM) ke-10.

SNasPPM X yang terpusat di Aula Lantai 2 Gedung Rektorat kampus setempat juga dihadiri oleh Luky Praditya,S.T., M.Eng dan Prof. Dr. Suryani, M.Pd.

Selain itu, juga turut hadir Ketua dan Pengawas PPLP-PT PGRI Tuban, Rektor, Mitra Dunia Usaha dan Industri juga Civitas Akademika Unirow.

Dalam Seminar tahun 2025 ini, Unirow mengusung tema Transformasi Pendidikan Tinggi Melalui Kampus Berdampak Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Kemandirian Pangan.

Menurut Rektor Unirow, Dr. Warli, M.Pd, dengan mengusung tema yang bersinggungan antara dunia pendidikan dan ketahanan pangan adalah relate dengan kondisi Indonesia saat ini.

Di samping Tuban masih perlu peningkatan kualitas pendidikan, bagi rektor, kemandirian pangan juga perlu ditingkatkan untuk pengentasan kemiskinan.

“Selain pendidikan kita butuh kemandirian pangan untuk mengentaskan kemiskinan,” ucap Warli melalui siaran persnya.

Sejalan dengan rektor, Direktur Pangan dan Pertanian Kementerian PPN/Bappenas, Jarot Indarto, mengatakan isu ketahanan pangan merupakan isu strategis nasional yang sejalan dengan program pemerintah. Baik rencana pembangunan jangka panjang, menengah dan rencana kerja pemerintah.

Ia meminta kepada dunia pendidikan, khususnya Unirow untuk memainkan peran penting dalam mendukung tercapainya Rencana Pembangunan Nasional.

Baginya, posisi Unirow saat ini sangat strategis, baik dalam bidang pendidikan maupun ketahanan pangan.  Menurutnya, Unirow layak untuk menjadi mitra kolaborasi pemerintah daerah.

“Karena di pemda juga butuh pendampingan dan asistensi dari perguruan tinggi, harus tahu di Tuban target kecukupan pangan berapa, petaninya berapa. Karena di daerah sekarang sedang menunggu pendampingan asistensi,” ucap Jarot.

Lebih jauh lagi, dia juga mengajak mahasiswa Unirow untuk melakukan magang di Kementerian PPN/Bappenas.

Dalam kesempatan yang sama Ilmuwan dan eks Koordinator Fasilitasi Riset dan Inovasi Daerah BRIN, Luky Praditya,S.T., M.Eng mengatakan indeks daya saing Tuban perlu ditingkatkan. Menurutnya, saat ini dalam bidang pendidikan berdasarkan skor indeks daya saing daerah, Kabupaten Tuban berada di level 3,37.

Baginya meskipun secara umum, tingkat pendidikan Tuban sudah merata, namun angka tersebut bisa ditingkatkan dengan melakukan update data di bagian kependudukan.

“Tingkat pendidikan Tuban sudah tinggi, tapi angkanya masih 3,37 masih tertinggal jauh dari Magetan yang IDSD-nya sudah 3,78. Ini harus di-update lewat data kependudukan,” ucap Luky. 

Selain itu, Prof. Dr. Suryani, M.Pd Pakar Pendidikan Dan Kaprodi S3 Dikdas FIP Universitas Negeri Surabaya menilai, pemerataan pendidikan Kabupaten Tuban memang sudah cukup baik. Tuban sudah tidak ada salah satu dari 3 indikator kesenjangan kualitas pendidikan. Mulai dari infrastruktur, tenaga kependidikan hingga digitalisasi

“Pendidikan di Tuban sudah baik, tidak ada masalah untuk infrastruktur, tenaga kependidikan dan digitalisasi. Internet sudah masuk di mana-mana,” tutup Prof Suryani.

Dalam seminar yang diikuti oleh 200 peserta dari dosen, mahasiswa, dan umum merupakan kegiatan tahunan dalam rangka menghimpun dan mendiseminasikan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. (*/hei)

comments powered by Disqus