DBD Masih Mengintai, Dinkes P2KB Tuban Minta Masyarakat Waspada
- 22 May 2024 14:16
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 297
Tubankab - Persebaran nyamuk aedes aegypti penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih mengintai masyarakat Tuban. Selama lima bulan terakhir, total empat pasien demam berdarah dengue meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban, Esti Surahmi, menjelaskan, berdasarkan data yang didapat per tanggal 16 Mei 2024, jumlah total pasien DBD dari bulan Januari mencapai 393 kasus.
“Berdasarkan tarikan data 16 Mei kemarin, totalnya 393 kasus DBD,” terangnya, Rabu (22/05)
Adapun rincian dari jumlah kasus tersebut, Januari (84 kasus), Februari (94 kasus), Maret (99 kasus), April (90 kasus), dan mulai tanggal 1 hingga 16 Mei (26 kasus). Sementara 4 kasus meninggal dunia, imbuhnya, merupakan pasien dari golongan usia anak-anak yang terlambat mendapatkan penanganan.
Alasannya adalah siklus dari penyakit DBD ini mirip pelana kuda. Pada tiga hari pertama anak akan demam tinggi, selanjutnya fase kedua mulai hari keempat hingga keenam demam akan turun seolah sembuh. “Ini fase kritis, jika menemui seseorang dengan gejala seperti ini baiknya segera mendapatkan perawatan di faskes terdekat, jangan sampai terlambat mendapat penanganan,” tekannya.
Selain itu, untuk mengantisipasi terjadinya kasus serupa pada anak-anak, pihaknya mengimbau para orang tua untuk memberikan lotion antinyamuk kepada anak dan menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus, yakni menguras, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas untuk menghilangkan ruang bagi nyamuk untuk berkembang biak.
“Tak hanya di rumah, tapi juga di lingkungan sekolah karena anak menghabiskan sebagian besar waktunya sehari di sana,” pungkasnya. (yavid rahmat perwita/hei)