Dekranasda Tuban Dapat Apresiasi di Rakorda 2025 : Batik Tulis Tenun Gedog Tuban Jadi Rujukan Ekonomi Kreatif Jatim
- 13 November 2025 21:17
- Yolency
- Umum,
- 37
Tubankab – Kabupaten Tuban mendapat sorotan positif dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Timur Tahun 2025 yang digelar di Surabaya, Kamis (13/11).
Pada forum tersebut, Plt. Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menyampaikan optimisme bahwa Dekranasda mampu menjadi motor penggerak Jawa Timur sebagai pusat ekonomi kreatif berbasis budaya di Indonesia.
Emil menegaskan bahwa sinergi antara provinsi dan kabupaten/kota menjadi kunci pengembangan sektor kerajinan dan industri kreatif. Ia memuji pencapaian Kabupaten Tuban yang pada 12 November 2025 berhasil memperoleh Sertifikat Indikasi Geografis (IG) Komunal untuk Batik Tulis Tenun Gedog Tuban, yang menjadi produk kerajinan non-pangan pertama di Jawa Timur yang memperoleh perlindungan tersebut.
“Dekranasda Tuban sudah mendorong IG dan itu menunjukkan keunikan yang tidak dimiliki daerah lain. Kalau sudah Gedog, itu pasti punya Tuban. IG ini akan menjadi kekuatan bagi pelaku usaha kecil untuk membangun branding secara konsisten,” ujar Emil.
Ia juga meyakini bahwa IG akan memperkuat posisi Batik Gedog di pasar domestik maupun internasional, sekaligus menjadikan Tuban contoh bagi daerah lain dalam pengembangan produk unggulan.
Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak, menyampaikan bahwa Rakorda menjadi sarana penting untuk menyelaraskan arah program antara provinsi dan kabupaten/kota. Ia menegaskan bahwa sinergi merupakan kunci keberhasilan pengembangan ekonomi kreatif di seluruh daerah.
“Rakorda dilakukan untuk memastikan arah kerja Dekranasda di seluruh Jawa Timur tersinkronisasi dengan baik. Kita perlu memperkuat kerja sama dengan pemerintah daerah, dunia usaha, hingga lembaga pendidikan agar industri kreatif tumbuh melalui inovasi dan kolaborasi,” ujarnya.
Arumi menekankan pentingnya konsistensi dalam pengembangan sentra-sentra kerajinan serta penguatan kapasitas perajin agar produk kreatif Jawa Timur semakin berdaya saing.
Ketua Dekranasda Tuban, Aulia Hany Mustikasari, menyampaikan bahwa apresiasi provinsi terhadap Batik Tulis Tenun Gedog merupakan momentum penting bagi Tuban. Menurutnya, status IG tidak hanya menjadi kebanggaan daerah, tetapi juga tanggung jawab untuk memastikan kelestarian dan keberlanjutan kriya tradisional.
“Pengakuan IG ini adalah amanah besar. Batik Tulis Tenun Gedog bukan hanya karya seni, tetapi identitas masyarakat Tuban. Kami berkomitmen menjaga kualitas, melindungi perajin, serta membuka ruang lebih luas bagi generasi muda untuk terlibat dalam industri kreatif daerah,” ujarnya.
Hany, sapaan akrab Ketua Dekranasda Tuban, menambahkan bahwa Dekranasda Tuban akan terus memperluas pendampingan, meningkatkan inovasi motif tanpa meninggalkan pakem budaya, serta memperkuat jejaring pemasaran. “Kami ingin kriya Tuban semakin naik kelas dan memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat,” tambahnya.
Hany yang juga anggota Komisi B DPRD Jatim ini menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berjuang dalam pengembangan dan pelestarian Batik Tulis Tenun Gedog.
“Terima kasih kepada Bupati beserta jajaran Pemkab Tuban, Kemenperin, Kemenkum, Kanwil Hukum Jatim, Perkumpulan Masyarakat Pengguna Indikasi Geografis Batik Tulis Tenun Gedog, dan seluruh masyarakat Tuban. Mari kita terus menjaga kelestarian dan meningkatkan daya saing wastra kebanggaan kita ini,” imbuhnya.
Hany juga berharap generasi muda semakin mencintai dan ikut melestarikan Batik Tulis Tenun Gedog Tuban sehingga regenerasi perajin terus tumbuh dan memastikan warisan budaya ini tetap hidup dan berkelanjutan. (dadang bs/hei)










