Desa Plandirejo Kembangkan Usaha Peternakan Sapi Modern
- 06 February 2020 14:40
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 1670
Tubankab - Desa Plandirejo, Kecamatan Plumpang, Tuban ingin mengembangkan usaha peternakan sapi secara modern dan professional. Tujuannya, untuk dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.
Sekretaris Desa Plandirejo, Kecamatan Plumpang, Abdul Chalim kepada wartawan, Kamis (06/02) mengatakan, secara sistem pengelolaan peternakan di desa ini dikategorikan sebagai peternakan semi modern.
“Saat ini peternakan sapi di desa tersebut bisa dikatakan sebagai salah satu peternakan besar yang ada di Kabupaten Tuban, namun dengan sistem pengelolaan yang masih semi modern,’’ jelasnya.
Menurut Chalim, pakan yang diberikan juga sudah menggunakan konsentrat dan tidak lagi mencari rumput keliling secara tradisional. Ini dinilai lebih efisien. “Satu hal yang masih dalam tahap penyesuaian adalah sistem kandang yang masih semi tradisional, dan masih terpencar di masing-masing rumah warga,’’ terangnya.
Lebih jauh Chalim menjelaskan, namun pengelolaan sistem kandang ternak di desa ini sebenarnya sudah layak dikategorikan sebagai kandang modern, terutama untuk kandang-kandang besar yang sudah ada.
“Kandang kapasitas besar di desa ini sudah banyak menggunakan sistem otomatis, terutama pada tempat minum dan pembuangan, sehingga dapat dipastikan tidak akan mencemari lingkungan,’’ tuturnya.
Tempat makan yang disediakan juga sudah tidak lagi berada di dalam kandang, namun disediakan tempat khusus untuk pakan yang didesain secara terpisah. Kelompok ternak ini juga bekerja sama dengan pihak ketiga, baik dalam segi pemasaran maupun pemanfaatan limbahnya.
“Bahkan, mereka sudah mengirim limbah ternak tersebut pada salah satu pabrik pupuk yang ada di Kabupaten Gresik,’’ tukasnya.
Dia menambahkan, meskipun belum menggunakan sistem kandang yang komunal, sistem pengelolaan yang digunakan kelompok ternak di desa ini cukup modern dan serba otomatis.
Chalim menuturkan, potensi pengembangan ternak sapi di sana memang cukup besar, namun salah satu kendala yang dialami oleh Kelompok Ternak Karya Makmur Sejati desa setempat adalah faktor permodalan.
“Di desa ini sendiri masih banyak sarana kandang yang kosong dan masih dapat diisi oleh sapi lain, namun karena keterbatasan platform perbankan yang ada, pengembangan pun harus tertunda untuk sementara waktu,’’ akunya.
Pihak desa, masih kata Chalim, juga tengah mengupayakan untuk penambahan platform tersebut, sehingga jika bertambah kandang yang kosong bisa terisi dan jumlah sapi yang ada di desa akan bertambah. “Selama ini, pengembangan ternak yang ada masih terbatasi oleh platform dari perbankan yang kecil, sehingga jumlah sapi yang diperoleh dari pinjaman juga masih terbatas,’’ ungkapnya.
Saat ini pihaknya akan fokus dan berupaya untuk meningkatkan akses permodalan, sehingga pengembangan usaha peternakan akan jauh lebih optimal, karena adanya pemodalan yang lebih. (m nahrussodiq/hei)