Dinkes Gelar Pertemuan Peningkatan Jejaring Laboratorium TBC
- 04 October 2018 14:30
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 1230
Tubankab - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban menggelar Pertemuan Peningkatan Jejaring Laboratorium Tuberculosis (TBC) di aula kantor setempat, Kamis (04/10). Kegiatan ini dihadiri sejumlah petugas laboratorium di masing-masing Puskesmas yang ada di Kabupaten Tuban.
Kasi Pengendalian Pencegahan Penyakit Menular (P2PM) pada Dinkes Tuban Agus Waskitho menjelaskan, tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan uji silang pada tri bulan satu, dua, dan tiga. Dijelaskannya, terdapat beberapa kesalahan ataupun kendala selama pelaksanaan uji silang, yang nantinya akan dievaluasi bersama. Sehingga, lanjut Agus apapun permasalahan terkait uji silang yang telah dilakukan tersebut, akan segera ditemukan solusinya.
Agus juga mengatakan bahwa semua pasien Puskesmas, akan diperiksa oleh petugas laboratorium untuk mengetahui, apakah pasien terindikasi TBC atau tidak. Lebih lanjut, Agus menambahkan, di mana secara standar, para petugas laboratorium ini, sudah melakukan pemeriksaan mulai dari membuat apusan dahak (uji lab dahak) hingga mendiaknosa pasien di masing-masing Puskesmas.
“Semua yang sudah terdiagnosa TBC, selanjutnya akan dilakukan uji silang, yakni kroscek untuk mengukur tingkat validasi, apakah pasien yang terdiagnosa tersebut, benar-benar mengidap TBC atau tidak,” jelasnya.
Ditegaskan Agus, apabila setelah dilakukan uji silang, ternyata pasien mengidap TBC, maka akan segera dilakukan pengobatan.
Namun, apabila terdapat kesalahan diagnosa, di mana pada diagnosa pertama positif dan ternyata setelah dilakukan uji silang, pasien dinyatakan negatif mengidap TBC, maka akan dilakukan pemeriksaan ulang yang dilakukan oleh pemeriksa pertama dan ditambah lagi dengan pemeriksa kedua.
Sehingga, Agus melanjutkan, nantinya tidak ada kesalahan dalam diagonosa TBC yang dilakukan petugas laboratorium tersebut. “Jangan sampai orang tidak mengidap TBC diobati dengan TBC, dan sebaliknya,” tegasnya.
Selain itu, Agus menambahkan, dari Januari hingga September kemarin, ditemukan sebanyak 917 kasus pengidap TBC.
Agus berharap, agar orang yang terindikasi TBC di Kabupaten Tuban, dapat segera ditemukan sebanyak-banyaknya. “Sehingga, tingkat penularan TBC bisa ditekan seminimal mungkin,” tutupnya. (tauviqurrahman/hei).