Dinkes Klaim Belum Ada Kasus Gangguan Ginjal Akut Pada Anak di Tuban
- 24 October 2022 17:11
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 904
Tubankab - Dinkes P2KB Tuban mengklaim bahwa kasus gangguan ginjal akut pada anak usia 0-18 tahun hingga saat ini belum ditemukan di Kabupaten Tuban.
"Sampai hari ini belum ada laporan kasusnya terjadi di Kabupaten Tuban," ungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes P2KB Tuban Ratna Sari saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (24/10).
Kendati demikian, pihaknya mewanti-wanti terhadap orang tua agar tidak panik, tapi tetap harus waspada. Terutama bagi orang tua yang memiliki anak kurang dari usia 6 tahun.
"Gejala awalnya penurunan volume urine, atau tidak ada urine sama sekali tanpa adanya demam, diare, muntah, batuk dan pilek," tuturnya.
Oleh sebab itu, ia menyarankan kepada orang tua untuk segera merujuk fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, baik itu Puskesmas atau rumah sakit (RS) terdekat apabila mempunyai anak yang memiliki gejala awal.
"Jika Puskesmas tidak memiliki fasilitas sarana kesehatan terkait kasus gagal ginjal akut ini, maka akan dirujuk ke RS terdekat," sambung Ratna.
Ratna menambahkan, jika RS terdekat pun belum memiliki faskes yang mumpuni, maka akan dirujuk di RS yang memiliki dokter spesialis ginjal anak atau fasilitas hemodealisis anak.
"Di Jawa Timur ada di RS dr. Soetomo Surabaya dan RS Saiful Anwar Malang," timpalnya.
Jadi, kata Ratna, bagi orang tua yang memiliki anak, terutama usia Balita untuk tidak mengonsumsi obat-obatan yang didapatkan secara bebas atau tanpa anjuran dari tenaga kesehatan yang kompeten.
"Sampai dilakukan pengumuman resmi oleh pemerintah sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Terutama obat-obatan jenis sirup, sementara hentikan dulu," pesan dia.
Disampaikan juga olehnya, pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengumumkan terkait obat-obatan yang dilarang beredar dan obat-obatan yang dinyatakan aman.
"Aman untuk diresepkan kepada bayi atau balita, asalkan pemakaiannya sesuai aturan," tandasnya.
Untuk penanganan dan perawatan anak atau bayi yang sakit menderita demam atau flu di rumah, ia sarankan untuk sementara dirawat dengan tata laksana non-obat.
"Jika sebelumnya biasa minum obat sirup, sementara dikompres pakai air hangat. Dan jika tidak kunjung membaik segera dibawa di faskes terdekat," imbau Ratna. (chusnul huda/hei)