Foto : Kepala Disdukcapil Tuban, Agung Triwibowo. (ist)

Disdukcapil Tuban Terus Berinovasi, Hadirkan Berbagai Kemudahan Layanan Adminduk

Tubankab - Untuk meningkatkan pelayanan publik yang lebih cepat dan merata, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tuban terus menghadirkan berbagai inovasi yang menjawab kebutuhan masyarakat terhadap layanan dokumen kependudukan.

Beragam program pun lahir untuk memastikan pelayanan semakin mudah diakses, mulai dari Cedak Mas, Bahtera Kita, Lapor PAK, PAK Tama, Pelangi Biru, hingga kemitraan pemanfaatan KIA bersama berbagai pelaku usaha di wilayah Kabupaten Tuban.

Kepala Disdukcapil Tuban, Agung Triwibowo, S.E., MM., menyampaikan bahwa seluruh inovasi ini dirancang untuk menghadirkan pelayanan yang benar-benar dekat dengan masyarakat.

Ia menegaskan bahwa transformasi layanan Adminduk harus mengikuti kebutuhan warga yang semakin dinamis. "Kami menyusun inovasi dari masalah nyata di lapangan. Masyarakat membutuhkan layanan yang cepat, mudah, dan tidak berbelit. Itu yang berusaha kami hadirkan," ungkapnya.

Dalam menciptakan kemudahan layanan Adminduk ini, Agung juga menyoroti pentingnya kolaborasi bersama lintas sektor. "Kami memperkuat koordinasi dengan kecamatan, faskes, Kemenag, pelaku usaha, dan berbagai mitra lain agar setiap inovasi berjalan efektif dan memberi manfaat maksimal," jelasnya.

Menurutnya, keberhasilan berbagai program merupakan bukti bahwa pelayanan publik dapat meningkat signifikan dengan pengelolaan yang terstruktur dan berbasis kebutuhan masyarakat.

Terpisah, Kepala Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan, Prapti Mangajoeningtyas, SST, MM., memaparkan capaian dari berbagai program. Salah satu yang mencatat peningkatan terbesar adalah Cedak Mas. Program ini membuka akses layanan administrasi kependudukan di tingkat kecamatan serta menggerakkan mobil keliling untuk menjangkau desa-desa. Dengan pola tersebut, masyarakat tidak perlu lagi datang ke kantor Disdukcapil. Dampaknya terlihat dari lonjakan penggunaan layanan sepanjang 2025. Rekam KTP naik dari 5.218 menjadi 12.033. Penerbitan KTP naik dari 14.416 menjadi 57.892. KK meningkat dari 10.362 menjadi 56.336. KIA bertambah dari 1.658 menjadi 6.087. SKPWNI keluar naik dari 2.046 menjadi 10.017 dan SKPWNI masuk naik dari 1.217 menjadi 5.613. Penerbitan akta juga meningkat signifikan. Akta 1–18 tahun naik dari 2.245 menjadi 9.550. Akta lebih 18 tahun naik dari 279 menjadi 1.208. Akta kematian naik dari 1.289 menjadi 6.764.

Selain itu, untuk layanan bayi baru lahir, terang Prapti, inovasi Bahtera Kita menjadi salah satu program yang mendapatkan apresiasi tinggi. Melalui kerja sama dengan 33 puskesmas, 6 rumah sakit, serta tambahan 2 klinik pada 2025, pengurusan Akta Kelahiran, KK, dan KIA dapat dilakukan langsung dari fasilitas kesehatan tanpa orang tua datang ke kantor Disdukcapil. Layanan ini diawali saat operator faskes memasukkan data kelahiran ke sistem nasional, sehingga dokumen dapat segera terbit setelah persyaratan terpenuhi. Penggunaan layanan meningkat dari 1.417 pengajuan pada 2024 menjadi 2.421 pengajuan pada 2025. Capaian akta kelahiran sampai dengan Oktober 2025 sudah melebih target Rentra yaitu sebesar 97, 23 persen. Beberapa keberhasilan tersebut mengantarkan Bahtera Kita meraih Juara Terinovatif 1 Kategori Inovasi Perangkat Daerah pada ajang Tubernova Award 2025.

“Kecenderungan ini menunjukkan bahwa integrasi layanan di fasilitas kesehatan telah memberikan kemudahan signifikan bagi masyarakat dalam pengurusan dokumen kelahiran,” beber Prapti.

Selanjutnya, perempuan berhijab itu menambahkan, inovasi Lapor PAK menguatkan sistem pengawasan internal melalui laporan pelayanan harian dari seluruh kecamatan. Petugas melaporkan aktivitas layanan secara digital sehingga pimpinan dapat melakukan pemantauan dan evaluasi rutin. Sistem ini memastikan standar layanan tetap sama di seluruh wilayah Tuban. Penggunaan aplikasi meningkat dari 1.263 laporan pada 2024 menjadi 2.421 laporan pada 2025.

Di sisi lain, untuk kelompok pensiunan ASN atau Wredatama, Disdukcapil menghadirkan layanan PAK Tama (Pelayanan Administrasi Kependudukan bagi Wredatama). Program ini memudahkan para pensiunan yang memiliki keterbatasan mobilitas untuk pembaruan KK, KTP elektronik, dan dokumen lain. Dengan PAK Tama memastikan data pensiunan tetap mutakhir dan memberikan pelayanan yang lebih ramah bagi mereka.

Tidak hanya itu, anak-anak juga menjadi sasaran penting inovasi Disdukcapil Tuban. Melalui kemitraan pemanfaatan KIA bersama pelaku usaha, pemegang KIA mendapatkan layanan, produk, atau fasilitas dengan biaya lebih ringan. Jaringan mitra KIA saat ini sebanyak 6 mitra seperti, Yennis's Cake, Swimming Pool Pahlawan, Laboratorium Populer, Barudak Jawi, Rumah Sunat Tuban dan Level Playground, dan mitra KIA ini akan terus bertambah ke depannya, sehingga manfaat KIA semakin terasa dalam kehidupan sehari-hari. “Perkembangan ini mengindikasikan bahwa pemanfaatan KIA semakin optimal dan memberikan dampak langsung bagi kelompok anak,” tuturnya.

Kemudian, pelayanan juga menyasar pasangan yang baru menikah melalui inovasi Pelangi Biru. Program kolaborasi Disdukcapil dan Kemenag Tuban ini membuat pengantin baru tidak perlu lagi mengurus pembaruan KTP dan KK secara manual. Setelah akad nikah di KUA, petugas langsung menginput data pernikahan ke aplikasi Pelangi Biru dan diajukan ke sistem kependudukan. Status perkawinan pada KK dan KTP berubah menjadi Kawin dalam waktu singkat. Layanan ini telah terhubung dengan 20 KUA dan sejak dicanangkan pada Juli 2025 sampai saat ini telah dimanfaatkan lebih dari 1.108 pasangan.

"Ke depan, di bawah kepemimpinan Bapak Agung Triwibowo, Disdukcapil Tuban akan terus berbenah. Sebagaimana beliau berharap inovasi yang dikembangkan dapat membuat dinas semakin siap dan lebih baik dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat,” pungkasnya. (yavid rp/hei)

comments powered by Disqus